Anak-anak membutuhkan fondasi
-
0:01 - 0:02Yang ingin saya lakukan siang ini
-
0:02 - 0:06sebenarnya agak berbeda dari yang telah dijadwalkan.
-
0:06 - 0:08Kebijakan luar negeri, Anda bisa tahu sendiri
-
0:08 - 0:10dengan menonton -- entahlah,
mungkin Rachel Maddow atau yang lain, -
0:10 - 0:11tapi — (Hadirin tertawa) —
-
0:11 - 0:15Saya ingin berbicara tentang anak-anak muda dan fondasi,
-
0:15 - 0:17anak muda dan fondasi.
-
0:17 - 0:20Foto ini diambil Rabu siang yang lalu
-
0:20 - 0:22di sebuah sekolah di Brooklyn, New York,
-
0:22 - 0:25SMA Cristo Rey, yang dikelola oleh Yesuit.
-
0:25 - 0:28Dan saat itu saya berbicara pada sekelompok siswa ini. Dan coba perhatikan mereka.
-
0:28 - 0:31Mereka mengelilingi saya dari tiga arah.
-
0:31 - 0:34Anda bisa lihat hampir semua dari mereka berasal dari kalangan minoritas.
-
0:34 - 0:36Anda bisa lihat bangunannya relatif sederhana.
-
0:36 - 0:40Ini adalah gedung sekolah tua di New York, tidak mewah.
-
0:40 - 0:43Mereka masih punya papan tulis hitam dan semacamnya.
-
0:43 - 0:46Dan ada sekitar 300 siswa di sekolah ini,
-
0:46 - 0:48dan sekolah ini sudah berjalan empat tahun hingga sekarang,
-
0:48 - 0:51dan mereka akan segera meluluskan angkatan pertamanya.
-
0:51 - 0:5322 siswa akan lulus dari sekolah ini,
-
0:53 - 0:55dan semua 22 lulusan tersebut akan melanjutkan ke jenjang universitas.
-
0:55 - 0:58Mereka semua berasal dari rumah-rumah yang, kebanyakan,
-
0:58 - 1:01dihuni hanya oleh satu orang (selain siswa itu),
-
1:01 - 1:04biasanya ibu atau nenek, dan itu saja,
-
1:04 - 1:06dan mereka datang kemari untuk menempuh pendidikan
-
1:06 - 1:07dan untuk mendapatkan fondasi mereka.
-
1:07 - 1:10Nah, foto ini diambil dan dipasang
-
1:10 - 1:13di halaman Facebook saya minggu lalu,
-
1:13 - 1:14dan seseorang menulis,
-
1:14 - 1:19"Huh, untuk apa dia suruh anak itu berdiri dalam sikap sempurna seperti itu?"
-
1:19 - 1:24Dan kemudian mereka bilang,
"Tapi dia kelihatan keren." (Hadirin tertawa) -
1:24 - 1:26Dia memang tampak keren, karena anak-anak membutuhkan fondasi,
-
1:26 - 1:30dan sesuatu yang saya lakukan setiap kali saya mengunjungi sebuah sekolah
-
1:30 - 1:33adalah setelah saya selesai menyampaikan
ceramah singkat untuk anak-anak itu, -
1:33 - 1:35saya lalu akan mengundang mereka untuk mengajukan pertanyaan,
-
1:35 - 1:37dan waktu mereka mengacungkan tangan, saya berkata, "Mendekatlah kemari,"
-
1:37 - 1:39dan saya minta mereka mendekat dan
berdiri di hadapan saya. -
1:39 - 1:41Saya suruh mereka berdiri dalam sikap sempurna bagaikan seorang prajurit.
-
1:41 - 1:43Posisikan kedua tangan lurus-lurus di samping tubuhmu,
-
1:43 - 1:47berdiri tegap, buka mata, pandangan lurus ke depan,
-
1:47 - 1:50dan ucapkan pertanyaanmu dengan lantang
supaya semua orang bisa mendengarnya. -
1:50 - 1:53Tidak sambil membungkuk, celana tidak boleh melorot, tidak ada hal-hal semacam itu.
-
1:53 - 1:55(Hadirin tertawa)
-
1:55 - 1:58Dan anak muda ini, namanya --
nama keluarganya Cruz -- -
1:58 - 2:02dia menyukainya. Ia menaruhnya di halaman Facebook-nya dan menjadi viral.
-
2:02 - 2:04(Hadirin tertawa)
-
2:04 - 2:07Sementara orang-orang mengira
saya bersikap tidak ramah pada anak ini. -
2:07 - 2:08Tidak, kami sedang bersenang-senang.
-
2:08 - 2:11Dan satu hal, saya sudah melakukannya
selama bertahun-tahun, -
2:11 - 2:14dan semakin muda mereka, semakin menyenangkan.
-
2:14 - 2:17Ketika saya berada di tengah kelompok anak-anak berumur enam dan tujuh tahun,
-
2:17 - 2:19Saya harus menemukan cara supaya mereka tenang.
-
2:19 - 2:21Anda tahu mereka semua selalu
mulai ribut berceloteh. -
2:21 - 2:22Jadi saya memainkan satu permainan kecil
bersama mereka -
2:22 - 2:24sebelum saya membuat mereka
berdiri sikap sempurna. -
2:24 - 2:26Saya bilang, "Sekarang dengarkan. Dalam militer,
-
2:26 - 2:29ketika kami ingin kalian memperhatikan,
-
2:29 - 2:32kami punya satu aba-aba.
Namanya 'istirahat di tempat.' -
2:32 - 2:35Artinya setiap orang harus diam dan memperhatikan. Menyimak baik-baik.
-
2:35 - 2:36Apakah kalian mengerti?"
-
2:36 - 2:41"He-eh, he-eh, he-eh." "Ayo latihan.
Semua boleh ngobrol." -
2:41 - 2:45Dan saya biarkan mereka ribut selama sekitar 10 detik, lalu saya berseru, "Istirahat di tempat!"
-
2:45 - 2:48"Hah!"
(Hadirin tertawa) -
2:48 - 2:51"Siap, Jenderal. Siap, Jenderal."
-
2:51 - 2:53Cobalah dengan anak-anak Anda.
Lihat apakah bisa berhasil. (Hadirin tertawa) -
2:53 - 2:56Kayaknya nggak ya...
-
2:56 - 2:59Bagaimanapun, itulah permainan yang saya lakukan, dan jelas
-
2:59 - 3:01berasal dari pengalaman saya di militer.
-
3:01 - 3:04Karena sebagian besar kehidupan dewasa saya,
-
3:04 - 3:08saya bekerja bersama anak-anak muda, remaja berpistol, begitulah saya menyebut mereka.
-
3:08 - 3:11Dan kami membawa mereka ke dalam dunia militer,
-
3:11 - 3:13dan hal pertama yang kami lakukan adalah menempatkan mereka
-
3:13 - 3:17dalam sebuah lingkungan yang terstruktur, menempatkan mereka dalam jajaran militer,
-
3:17 - 3:19menyuruh mereka semua mengenakan
pakaian yang sama, -
3:19 - 3:21memangkas habis rambut mereka
hingga mereka tampak serupa, -
3:21 - 3:23memastikan bahwa mereka berdiri dalam jajaran.
-
3:23 - 3:25Kami ajari mereka cara hadap kanan, hadap kiri,
-
3:25 - 3:27agar mereka bisa mematuhi instruksi dan tahu
-
3:27 - 3:30konsekuensinya kalau tidak mematuhi perintah.
-
3:30 - 3:32Ini memberi mereka fondasi.
-
3:32 - 3:36Lalu kami perkenalkan mereka pada seseorang yang akan segera mereka benci, yaitu komandan barisan.
-
3:36 - 3:38Dan mereka membencinya.
-
3:38 - 3:40Dan komandan barisan itu mulai meneriaki mereka,
-
3:40 - 3:43dan memerintahkan mereka untuk melakukan berbagai hal yang menyebalkan.
-
3:43 - 3:46Namun kemudian suatu hal yang paling mengejutkan terjadi suatu waktu.
-
3:46 - 3:50Begitu fondasi mereka sudah terbangun,
-
3:50 - 3:53begitu mereka memahami alasan atas sesuatu hal,
-
3:53 - 3:57begitu mereka mengerti, "Mama tak ada di sini, nak.
-
3:57 - 4:01Akulah mimpi burukmu. Akulah ayahmu dan ibumu.
-
4:01 - 4:03Dan begitulah adanya. Kau paham itu, nak?
-
4:03 - 4:06Ya, dan kalau aku mengajukan pertanyaan,
hanya ada tiga kemungkinan jawaban: -
4:06 - 4:09siap, Pak; tidak, Pak; dan salah saya, Pak.
-
4:09 - 4:11Jangan mulai memberitahuku
alasan kamu tidak melakukan sesuatu. -
4:11 - 4:13Hanya ada siap, Pak; tidak, Pak; salah saya, Pak."
-
4:13 - 4:15"Kau tidak bercukur." "Tapi Pak —"
-
4:15 - 4:18"Tidak, jangan beritahu aku seberapa banyak
kau kerok wajahmu pagi ini. -
4:18 - 4:20Aku bilang kamu tidak bercukur."
-
4:20 - 4:23"Salah saya, Pak." "Nah begitu, kau cepat belajar."
-
4:23 - 4:25Namun Anda akan terkejut melihat
perkembangan mereka -
4:25 - 4:28begitu Anda tempatkan mereka dalam fondasi itu.
-
4:28 - 4:33Dalam 18 minggu, mereka mempunyai kecakapan. Mereka jadi dewasa.
-
4:33 - 4:36Dan tahukah Anda, mereka jadi mengagumi komandan barisan itu
-
4:36 - 4:38dan mereka tak pernah melupakannya.
-
4:38 - 4:40Mereka jadi menghormatinya.
-
4:40 - 4:44Dan karena itulah kita membutuhkan lebih banyak lagi fondasi semacam ini dan rasa hormat
-
4:44 - 4:46dalam kehidupan anak-anak kita.
-
4:46 - 4:48Saya menghabiskan banyak waktu bersama kelompok-kelompok anak muda,
-
4:48 - 4:51dan saya bertanya pada orang-orang,
"Sejak kapan proses edukasi dimulai?" -
4:51 - 4:53Kita selalu mengatakan,
"Ayo kita perbaiki sekolah-sekolah. -
4:53 - 4:57Ayo lebih banyak membantu guru-guru kita.
Tambah lagi komputer di sekolah-sekolah. -
4:57 - 5:00Ayo kita jadikan semuanya online."
-
5:00 - 5:03Itu tidak menjawab semuanya.
Itu baru sebagian dari jawabannya. -
5:03 - 5:06Namun jawaban yang sebenarnya bermula dengan membawa seorang anak ke sekolah,
-
5:06 - 5:11bermula dari seorang anak
yang memiliki fondasi hati dan jiwanya. -
5:11 - 5:14Kapan proses belajar dimulai?
Apakah dimulai sejak kelas satu? -
5:14 - 5:16Tidak, tidak, proses belajar dimulai
ketika pertama kali -
5:16 - 5:19seorang anak berada dalam pelukan ibunya,
-
5:19 - 5:21dia memandangi ibunya
-
5:21 - 5:25dan berkata, "Oh, ini pasti ibuku.
-
5:25 - 5:27Dia yang memberiku makan.
-
5:27 - 5:29Oh ya, setiap kali aku gelisah,
-
5:29 - 5:32dia yang merawatku.
-
5:32 - 5:35Bahasanyalah yang akan kupelajari."
-
5:35 - 5:38Dan pada saat itu mereka menolak
semua bahasa lain -
5:38 - 5:40yang bisa mereka pelajari pada usia itu,
-
5:40 - 5:43selama tiga bulan, hanya ada ibunya.
-
5:43 - 5:45Dan ketika seseorang merawatnya, apakah ibunya,
-
5:45 - 5:47atau neneknya, siapa pun juga,
-
5:47 - 5:49itulah saatnya proses edukasi dimulai.
-
5:49 - 5:51Saat itulah bahasa bermula.
-
5:51 - 5:53Saat itulah cinta bermula.
Saat itulah fondasi bermula. -
5:53 - 5:56Saat itulah Anda mulai menanam pada diri anak itu
-
5:56 - 5:58bahwa "kau ini istimewa,
-
5:58 - 6:01kau berbeda dari semua anak lain di dunia.
-
6:01 - 6:03Dan kami akan membacakan buku untukmu."
-
6:03 - 6:06Seorang anak yang belum pernah dibacakan buku
-
6:06 - 6:08berada dalam bahaya ketika ia mulai bersekolah.
-
6:08 - 6:10Seorang anak yang tidak mengetahui
nama-nama warna, -
6:10 - 6:13atau tidak tahu cara membaca jam,
tidak tahu cara memakai sepatu, -
6:13 - 6:14tidak tahu cara melakukan hal-hal ini,
-
6:14 - 6:17dan tidak tahu makna dari sepatah kata
-
6:17 - 6:20yang dipatri pada saya semasa kecil: perhatikan.
-
6:20 - 6:24Perhatikan perilakumu! Perhatikan orang-orang dewasa di sekitarmu! Perhatikan ucapanmu!
-
6:24 - 6:27Beginilah cara anak-anak dibesarkan dengan baik.
-
6:27 - 6:30Dan sekarang saya mengamati
perilaku cucu-cucu kecil saya, -
6:30 - 6:34dan mereka, banyak menyusahkan anak-anak saya,
-
6:34 - 6:39mereka bertingkah persis seperti kita.
Sadarkah Anda? Anda yang membentuk mereka. -
6:39 - 6:44Dan itulah yang harus Anda lakukan untuk mempersiapkan anak-anak menempuh pendidikan dan bersekolah.
-
6:44 - 6:46Dan saya berusaha sekuat tenaga
-
6:46 - 6:48untuk menyampaikan pesan ini bahwa
-
6:48 - 6:52kita memerlukan pendidikan prasekolah,
kita perlu mencuri start, -
6:52 - 6:55kita perlu pengasuhan pra-kelahiran.
-
6:55 - 6:59Proses edukasi dimulai bahkan
sebelum anak dilahirkan, -
6:59 - 7:02dan apabila Anda tidak melakukannya,
maka Anda akan mendapatkan kesulitan. -
7:02 - 7:04Dan banyak komunitas dan sekolah-sekolah kita yang menghadapi berbagai kesulitan,
-
7:04 - 7:07di mana anak-anak masuk
-
7:07 - 7:10ke kelas satu dengan mata bersinar,
-
7:10 - 7:13menyandang ransel kecil mereka
dan siap untuk belajar, -
7:13 - 7:17dan lalu mereka sadari bahwa mereka tidak sama dengan anak-anak kelas satu lainnya
-
7:17 - 7:21yang sudah tahu buku-buku, yang sudah dibacakan, dan mengenal huruf alfabet.
-
7:21 - 7:24Pada saat kelas tiga, anak-anak yang tidak punya
-
7:24 - 7:28fondasi ini dan tidak memperhatikan perilaku mereka dari awal
-
7:28 - 7:30mulai menyadari bahwa mereka ketinggalan,
dan apa yang mereka lakukan? -
7:30 - 7:33Mereka berulah. Mereka berulah dan mereka menapaki jalan mereka
-
7:33 - 7:36menuju jeruji besi atau
menunggu dikeluarkan dari sekolah. -
7:36 - 7:38Begitu mudah ditebak.
-
7:38 - 7:41Kalau Anda tidak mencapai level-baca
yang seharusnya di kelas tiga, -
7:41 - 7:45Anda merupakan calon penghuni penjara
pada umur 18, -
7:45 - 7:47dan kita punya jumlah tahanan paling tinggi
-
7:47 - 7:50karena kita tidak memberi anak-anak kita awal mula yang selayaknya dalam hidup.
-
7:50 - 7:52Bab terakhir dalam buku saya berjudul
-
7:52 - 7:55"The Gift of a Good Start."
-
7:55 - 7:59Hadiah permulaan yang baik. Setiap anak harus mendapatkan permulaan yang baik dalam hidup.
-
7:59 - 8:02Saya beruntung dapat memiliki permulaan yang baik.
-
8:02 - 8:04Saya bukan murid yang cemerlang.
-
8:04 - 8:06Saya bersekolah di sekolah umum di New York City,
-
8:06 - 8:09dan saya sama sekali tidak pintar di sekolah.
-
8:09 - 8:13Saya menyimpan semua rapor saya
dari Dewan Pendidikan Kota New York -
8:13 - 8:15sejak TK sampai kuliah.
-
8:15 - 8:18Saya memerlukannya ketika
menulis buku pertama saya. -
8:18 - 8:20Saya ingin memeriksa apakan ingatan saya benar,
-
8:20 - 8:23dan, ya Tuhan, memang benar.
(Hadirin tertawa) -
8:23 - 8:26Nilai C di semua pelajaran.
-
8:26 - 8:28Dan saya akhirnya lulus SMA,
-
8:28 - 8:30dan meneruskan ke City College of New York
-
8:30 - 8:34dengan nilai rata-rata 78,3, yang seharusnya
tidak cukup untuk masuk ke kampus itu, -
8:34 - 8:37dan kemudian saya mulai di jurusan teknik,
-
8:37 - 8:39dan hanya bertahan selama enam bulan.
(Hadirin tertawa) -
8:39 - 8:43Dan lalu saya masuk jurusan geologi,
"ilmu batu untuk pria kuat." Pasti mudah. -
8:43 - 8:45Dan lalu saya menemukan ROTC (program berbasis kampus untuk pelatihan perwira kedinasan di angkatan bersenjata AS).
-
8:45 - 8:49Saya menemukan sesuatu yang bisa saya lakukan dengan baik, dan yang saya kerjakan dengan senang hati,
-
8:49 - 8:53dan saya bertemu sekumpulan anak muda
seperti saya yang merasakan hal serupa. -
8:53 - 8:57Dan begitulah seluruh hidup saya selanjutnya didedikasikan untuk ROTC dan militer.
-
8:57 - 9:00Dan saya katakan pada anak-anak muda di mana pun, bahwa ketika kalian beranjak dewasa
-
9:00 - 9:02dan seiring fondasi ini dibangun di dalam diri kalian,
-
9:02 - 9:05selalulah mencari sesuatu yang bisa kalian lakukan dengan baik dan kalian lakukan dengan senang hati,
-
9:05 - 9:08dan ketika kalian menemukan keduanya sekaligus, wow, itu dia.
-
9:08 - 9:11Itulah yang terjadi. Dan itulah yang saya temukan.
-
9:11 - 9:13Nah, otoritas di CCNY sudah capek
dengan keberadaan saya di kampus itu. -
9:13 - 9:15Saya sudah kuliah di sana selama empat setengah tahun, hampir lima tahun,
-
9:15 - 9:20dan nilai-nilai saya tidak bisa dibilang bagus,
-
9:20 - 9:23dan sesekali saya bermasalah
dengan bagian administrasi. -
9:23 - 9:26Dan jadi mereka berkata,
"Tapi dia berprestasi baik di ROTC. -
9:26 - 9:29Lihat, nilainya A semua di situ, tapi tidak di luar itu."
-
9:29 - 9:33Lalu mereka bilang, "Begini saja,
ayo kita ambil nilai-nilainya di ROTC -
9:33 - 9:37dan selipkan ke dalam nilai IPK-nya keseluruhan
dan lihat apa yang terjadi." -
9:37 - 9:43Dan mereka melakukannya, dan akhirnya IPK saya mencapai 2,0. (Hadirin tertawa)
-
9:43 - 9:47Ya.
(Hadirin tertawa) (Hadirin bertepuk tangan) -
9:47 - 9:50Mereka bilang, "Nilai ini cukup untuk bekerja di pemerintahan.
-
9:50 - 9:54Kirim dia ke angkatan bersenjata. Kita tak akan melihatnya lagi. Kita takkan melihatnya lagi."
-
9:54 - 9:56Jadi mereka mengirim saya ke angkatan bersenjata,
-
9:56 - 9:59dan lihatlah, bertahun-tahun kemudian,
-
9:59 - 10:04Saya dianggap sebagai salah seorang
lulusan terbaik yang pernah dimiliki
City College of New York. (Hadirin tertawa) -
10:04 - 10:07Jadi, saya katakan pada anak muda
di mana pun berada, -
10:07 - 10:11tak masalah di mana pun kalian memulai kehidupan, karena apa yang kalian lakukan terhadap kehidupanlah
-
10:11 - 10:15yang akan menentukan tujuan kalian dalam hidup,
-
10:15 - 10:17dan kalian diberkahi dengan hidup di negara yang,
-
10:17 - 10:20tidak peduli dari mana pun kalian memulai,
kalian punya kesempatan -
10:20 - 10:23sepanjang kalian mempunyai
kepercayaan pada diri sendiri, -
10:23 - 10:26percaya pada masyarakat dan negara ini,
-
10:26 - 10:30dan kalian percaya bahwa
kalian bisa memperbaiki diri -
10:30 - 10:32dan mengajari diri kalian sendiri sepanjang jalan.
-
10:32 - 10:34Dan itulah kunci menuju sukses.
-
10:34 - 10:38Namun ini dimulai dengan
hadiah permulaan yang baik. -
10:38 - 10:40Kalau kita tidak memberikan hadiah itu pada
masing-masing dan setiap anak kita, -
10:40 - 10:44kalau kita tidak berinvestasi
sejak usia sedini mungkin, -
10:44 - 10:46kita akan mendapat berbagai kesulitan.
-
10:46 - 10:51Inilah kenapa rasio putus sekolah kita begitu tinggi, sekitar 25 persen dari keseluruhan
-
10:51 - 10:53dan hampir 50 persen populasi minoritas kita
-
10:53 - 10:57tinggal di kawasan berpenghasilan rendah,
-
10:57 - 11:00karena mereka tidak mendapatkan
hadiah permulaan yang baik. -
11:00 - 11:04Hadiah permulaan yang baik yang saya dapatkan bukan hanya karena memiliki keluarga yang baik,
-
11:04 - 11:07keluarga baik-baik, tapi memiliki keluarga
yang mengatakan pada saya, -
11:07 - 11:11"Dengar, kami datang ke negeri ini
menumpang kapal pengangkut pisang -
11:11 - 11:15pada tahun 1920 dan 1924.
-
11:15 - 11:19Kami bekerja seperti anjing
di pabrik baju setiap hari. -
11:19 - 11:22Kami melakukan pekerjaan semacam itu
bukan supaya kalian bisa mabuk-mabukan -
11:22 - 11:27atau mencari masalah. Dan jangan pernah berpikir mau putus sekolah."
-
11:27 - 11:30Kalau sampai saya berani pulang ke rumah
dan mengatakan pada para imigran itu, -
11:30 - 11:32"Kalian tahu, aku capek sekolah
dan akan keluar saja," -
11:32 - 11:35mereka akan membalas,
"Kami yang akan mengeluarkanmu.
Kami akan mendapatkan anak lain." -
11:35 - 11:41(Hadirin tertawa)
-
11:41 - 11:44Mereka punya harapan untuk semua sepupu
-
11:44 - 11:47dan keluarga besar imigran
yang tinggal di South Bronx, -
11:47 - 11:50namun mereka punya lebih
daripada sekadar harapan terhadap kami. -
11:50 - 11:54Harapan-harapan itu menancap ke jantung kami bagaikan pisau belati,
-
11:54 - 11:59pemahaman akan rasa malu:
"Jangan kalian permalukan keluarga ini." -
11:59 - 12:01Kadang-kadang saya mendapat masalah,
-
12:01 - 12:03dan ketika orang tua saya pulang ke rumah,
-
12:03 - 12:06dan saya sedang di kamar saya
menunggu apa yang akan terjadi, -
12:06 - 12:08dan saya akan duduk di sana sambil berkata
pada diri saya sendiri, "Oke, begini, -
12:08 - 12:13ambil ikat pinggang dan pukul aku, tapi demi Tuhan, jangan sebut lagi soal 'bikin malu keluarga' itu lagi."
-
12:13 - 12:16Hati saya hancur ketika ibu saya melakukannya.
-
12:16 - 12:18Dan saya juga punya jaringan luas.
-
12:18 - 12:21Anak-anak perlu jaringan. Anak-anak perlu menjadi bagian dari suatu suku,
-
12:21 - 12:23sebuah keluarga, sebuah komunitas.
-
12:23 - 12:27Untuk saya adalah para bibi yang tinggal
di bangunan rumah susun ini. -
12:27 - 12:29Saya tidak tahu berapa banyak dari Anda
yang tinggal di New York, -
12:29 - 12:31tapi dulu ada bangunan-bangunan rumah susun,
-
12:31 - 12:34dan perempuan-perempuan ini
selalu nongkrong dari salah satu jendela, -
12:34 - 12:36bertumpu pada bantal.
-
12:36 - 12:39Mereka tak pernah beranjak.
(Hadirin tertawa) -
12:39 - 12:42Demi Tuhan, saya tumbuh besar berjalan-jalan
di jalanan itu, -
12:42 - 12:43dan mereka selalu ada di sana.
-
12:43 - 12:46Mereka tak pernah ke kamar mandi.
Mereka tak pernah memasak. (Hadirin tertawa) -
12:46 - 12:49Mereka tak pernah melakukan apapun.
-
12:49 - 12:51Namun mereka membiarkan kami bermain.
-
12:51 - 12:54Mereka menjaga kami ketika bermain.
-
12:54 - 12:56Dan mereka tidak peduli
-
12:56 - 13:01apakah Anda menjadi dokter
atau pengacara atau jenderal, -
13:01 - 13:04dan mereka tak pernah berharap
ada jenderal apapun dalam keluarga, -
13:04 - 13:07sepanjang Anda mendapat pendidikan
dan kemudian mendapat pekerjaan. -
13:07 - 13:09"Jangan beri kami omong kosong
tentang aktualisasi diri dan semacamnya. -
13:09 - 13:12Yang penting kalian dapat pekerjaan
dan keluar dari rumah. -
13:12 - 13:15Kami tak punya waktu untuk disia-siakan
untuk hal semacam itu. -
13:15 - 13:18Dan lalu kalian bisa menopang kami.
Itulah peran kalian sebagai anak laki-laki." -
13:18 - 13:24Jadi begitulah, sangat penting agar kita mengembalikan budaya ini
-
13:24 - 13:28kembali ke dalam keluarga kita, semua keluarga kita.
-
13:28 - 13:31Dan sangat penting bahwa
Anda semua yang ada di sini hari ini, -
13:31 - 13:34orang-orang sukses,
-
13:34 - 13:39dan saya yakin mempunyai keluarga dan anak-anak dan cucu-cucu yang luar biasa,
-
13:39 - 13:40tidak cukup.
Anda harus menjangkau keluar dan kembali -
13:40 - 13:43dan menemukan anak-anak seperti Tn. Cruz
-
13:43 - 13:46yang bisa berhasil apabila Anda
memberi mereka fondasi, -
13:46 - 13:48apabila Anda meraih kembali dan membantu,
apabila Anda mengayomi, -
13:48 - 13:51apabila Anda berinvestasi dalam klub-klub
anak laki-laki dan perempuan, -
13:51 - 13:53apabila Anda bekerja sama
dengan sistem sekolah Anda, -
13:53 - 13:54memastikan bahwa sistem sekolah Anda
adalah yang terbaik, -
13:54 - 13:59dan bukan hanya sekolah anak Anda,
melainkan juga sekolah-sekolah di Harlem, -
13:59 - 14:02bukan hanya di pusat kota Montessori di Sisi Barat.
-
14:02 - 14:06Kita semua harus punya komitmen
untuk melakukannya. -
14:06 - 14:08Dan kita tidak hanya berinvestasi
pada anak-anak tersebut. -
14:08 - 14:10Kita berinvestasi untuk masa depan kita.
-
14:10 - 14:13Kita akan menjadi negeri minoritas-mayoritas
-
14:13 - 14:15satu generasi lagi.
-
14:15 - 14:19Mereka yang sekarang kita sebut minoritas sekarang akan menjadi mayoritas.
-
14:19 - 14:21Dan kita harus memastikan bahwa mereka siap
untuk menjadi mayoritas. -
14:21 - 14:23Kita harus memastikan bahwa mereka siap
menjadi para pemimpin -
14:23 - 14:26dari negara kita yang hebat ini,
-
14:26 - 14:30negara yang tak ada bandingannya,
-
14:30 - 14:32negara yang membuat saya kagum hari demi hari,
-
14:32 - 14:34negara yang cengeng.
Kita selalu berdebat satu sama lain. -
14:34 - 14:37Begitulah seharusnya sebuah sistem bekerja.
-
14:37 - 14:41Ini adalah negara yang penuh kontras,
namun inilah bangsa dari berbagai bangsa. -
14:41 - 14:45Kita menyentuh semua bangsa.
Setiap bangsa menyentuh kita. -
14:45 - 14:46Kita adalah bangsa imigran.
-
14:46 - 14:50Karena itulah kita perlu kebijakan imigrasi
yang dapat diandalkan. -
14:50 - 14:53Sungguh menggelikan kalau kita
tidak punya kebijakan imigrasi yang bagus -
14:53 - 14:56untuk menyambut orang-orang yang ingin datang kemari dan menjadi bagian dari bangsa yang besar ini,
-
14:56 - 14:58atau kita bisa mengirim mereka kembali
dengan bekal pendidikan -
14:58 - 15:01untuk membantu masyarakat mereka
keluar dari kemiskinan. -
15:01 - 15:05Salah satu kisah hebat yang suka saya ceritakan adalah kecintaan saya
-
15:05 - 15:07pulang ke kampung halaman saya di New York
-
15:07 - 15:08dan berjalan-jalan sepanjang Park Avenue
pada hari yang indah -
15:08 - 15:11dan mengagumi segalanya
dan melihat orang-orang yang melintas -
15:11 - 15:12dari berbagai penjuru dunia.
-
15:12 - 15:16Namun yang selalu saya lakukan adalah
berhenti di salah satu pojokan -
15:16 - 15:19dan membeli hot dog
dari seorang imigran penjaja keliling. -
15:19 - 15:23Harus makan jajanan sembarangan.
(Hadirin tertawa) -
15:23 - 15:26Dan tidak peduli di mana saya berada
atau apa yang sedang saya lakukan, -
15:26 - 15:27Saya harus melakukannya.
-
15:27 - 15:29Saya bahkan melakukannya
ketika menjabat Menteri Luar Negeri. -
15:29 - 15:32Saya keluar dari suite saya di Waldorf Astoria
-
15:32 - 15:35— (Hadirin tertawa) —
-
15:35 - 15:39berjalan kaki di jalan, dan saya akan berhenti
di sekitar 55th Street -
15:39 - 15:41mencari gerobak si imigran penjaja keliling.
-
15:41 - 15:43Pada masa itu, saya dijaga oleh lima orang pengawal
-
15:43 - 15:46dan tiga mobil polisi New York City
akan mengiringi saya -
15:46 - 15:51untuk memastikan tak ada orang akan menghajar saya sementara saya sedang berjalan di Park Avenue. (Hadirin tertawa)
-
15:51 - 15:53Dan saya akan memesan hot dog dari orang itu,
-
15:53 - 15:55dan dia akan membuatnya,
dan lalu dia akan melihat sekeliling -
15:55 - 15:57pada pengawal dan mobil-mobil polisi --
-
15:57 - 15:59"Saya punya dokumen resmi!
Saya punya dokumen resmi!" (Hadirin tertawa) -
15:59 - 16:03"Tenang saja, tenang saja."
-
16:03 - 16:06Namun sekarang saya sendirian. Saya sendirian.
-
16:06 - 16:08Saya tidak dikelilingi pengawal, saya tak diikuti mobil polisi. Saya tidak didampingi siapa pun.
-
16:08 - 16:11Tapi saya tetap harus makan hot dog itu.
-
16:11 - 16:15Saya baru ke sana minggu lalu. Selasa malam lalu
-
16:15 - 16:17di sekitar Bundaran Columbus.
-
16:17 - 16:20Dan adegan ini berulang lagi begitu sering.
-
16:20 - 16:23Saya akan menghampirinya dan memesan hot dog,
-
16:23 - 16:26dan dia akan menyiapkannya, dan begitu dia selesai,
-
16:26 - 16:28dia akan berkata,
"Aku tahu kamu. Aku melihatmu di TV. -
16:28 - 16:30Kamu, yah, Anda adalah Jenderal Powell."
-
16:30 - 16:33"Ya, ya." "Oh ... "
-
16:33 - 16:34Saya memberinya uang.
-
16:34 - 16:39"Jangan, Jenderal. Anda tak boleh membayar saya. Saya sudah mendapatkan bayarannya.
-
16:39 - 16:43Amerika sudah membayar saya. Saya tak akan pernah melupakan dari mana saya berasal.
-
16:43 - 16:46Namun sekarang saya orang Amerika.
Pak, terima kasih." -
16:46 - 16:48Saya menerima kemurahan hatinya,
meneruskan perjalanan saya, -
16:48 - 16:51dan saya tersadar, ya Tuhan,
-
16:51 - 16:55ini adalah negeri yang sama yang
menyambut orang tua saya 90 tahun lalu. -
16:55 - 16:57Jadi kita masih di negeri yang luar biasa itu,
-
16:57 - 17:00tapi sekarang kita digerakkan oleh
orang-orang muda yang berdatangan -
17:00 - 17:03dari berbagai tempat di dunia,
-
17:03 - 17:06dan adalah kewajiban kita "
sebagai warga yang berkontribusi -
17:06 - 17:08pada negeri kita yang indah ini
-
17:08 - 17:11untuk memastikan bahwa
tak ada seorang pun anak yang tertinggal. -
17:11 - 17:13Terima kasih banyak.
-
17:13 - 17:25(Hadirin bertepuk tangan)
- Title:
- Anak-anak membutuhkan fondasi
- Speaker:
- Colin Powell
- Description:
-
Bagaimana Anda bisa membantu anak-anak untuk mendapatkan permulaan yang baik? Dalam uraian yang penuh perasaan dan personal ini, mantan Menteri Luar Negeri AS Colin Powell meminta para orangtua, teman, dan kerabat untuk mendukung anak-anak, bahkan sejak sebelum mereka masuk SD, melalui komunitas dan memupuk kesadaran mengenai tanggung jawab. (Direkam di TEDxMidAtlantic)
- Video Language:
- English
- Team:
- closed TED
- Project:
- TEDTalks
- Duration:
- 17:46
Jenny Zurawell edited Indonesian subtitles for Kids need structure | ||
Dewi Barnas approved Indonesian subtitles for Kids need structure | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Kids need structure | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Kids need structure | ||
Arinta Puspitasari accepted Indonesian subtitles for Kids need structure | ||
Arinta Puspitasari edited Indonesian subtitles for Kids need structure | ||
Dewi Barnas rejected Indonesian subtitles for Kids need structure | ||
Dewi Barnas approved Indonesian subtitles for Kids need structure |