Return to Video

Mimpi Amerika yang Baru

  • 0:01 - 0:02
    Saya seorang wartawan,
  • 0:02 - 0:05
    jadi saya suka mencari kisah
    yang belum pernah dituturkan,
  • 0:05 - 0:08
    kehidupan yang berjalan
    di balik berita utama yang berkoar-koar.
  • 0:09 - 0:12
    Saya juga berjuang untuk menetap,
  • 0:12 - 0:15
    memilih pasangan hidup, mempunyai anak.
  • 0:15 - 0:17
    Beberapa tahun terakhir,
  • 0:17 - 0:19
    Saya mencoba memahami
  • 0:19 - 0:22
    apa saja yang membuat hidup
    disebut layak di abad ke-21,
  • 0:23 - 0:28
    karena saya terkesima dengan
    dampak moral maupun filosofisnya,
  • 0:28 - 0:31
    juga karena saya sendiri sangat penasaran.
  • 0:32 - 0:34
    Kita hidup di masa yang rapuh.
  • 0:34 - 0:38
    Bahkan, untuk pertama kalinya
    dalam sejarah Amerika,
  • 0:38 - 0:42
    banyak orangtua merasa
    anak-anak mereka tidak akan lebih baik
  • 0:42 - 0:43
    daripada mereka.
  • 0:43 - 0:46
    Ini benar adanya baik kaya
    maupun miskin, pria maupun wanita.
  • 0:47 - 0:50
    Mungkin sebagian orang
    mendengar ini dan merasa sedih.
  • 0:50 - 0:53
    Bagaimana pun juga,
    Amerika telah sangat percaya
  • 0:53 - 0:55
    pada ide ekonomi yang berlimpah,
  • 0:55 - 0:59
    di mana generasi penerus akan jauh
    lebih baik daripada sebelumnya,
  • 0:59 - 1:03
    berpenghasilan lebih, berdaya beli lebih,
    lebih segala-galanya.
  • 1:03 - 1:05
    Kita menyebar mimpi ini ke seluruh dunia,
  • 1:05 - 1:08
    jadi anak-anak di Brazil, Tiongkok,
    dan bahkan di Kenya
  • 1:08 - 1:12
    mewarisi sifat tak pernah puas
    akan harapan yang terus bertambah.
  • 1:13 - 1:16
    Tapi ketika saya membaca
    poling sejarah untuk pertama kalinya,
  • 1:16 - 1:18
    hal itu sama sekali
    tidak membuat saya sedih.
  • 1:19 - 1:20
    Rasanya seperti suatu provokasi.
  • 1:21 - 1:24
    "Lebih baik," dilihat dari standar siapa?
  • 1:25 - 1:27
    Apa "lebih baik"
    dalam mencari pekerjaan tetap
  • 1:27 - 1:30
    yang bisa digantungkan seumur hidup Anda?
  • 1:30 - 1:32
    Ide itu hampir punah.
  • 1:32 - 1:36
    Orang berganti pekerjaan
    rata-rata setiap 4,7 tahun
  • 1:36 - 1:38
    dan diperkirakan pada tahun 2020,
  • 1:38 - 1:41
    hampir separuh warga Amerika
    adalah pekerja lepas.
  • 1:42 - 1:44
    Oke, apakah 'lebih baik'
    itu sekedar angka?
  • 1:44 - 1:47
    Mendapatkan penghasilan sebanyak mungkin?
  • 1:48 - 1:51
    Dari pengukuran yang itu, kita gagal.
  • 1:51 - 1:55
    Median pendapatan per kapita
    tidak bergerak sejak sekitar tahun 2000,
  • 1:55 - 1:57
    jika disesuaikan dengan inflasi.
  • 1:58 - 2:02
    Jadi, apakah 'lebih baik' itu memiliki
    rumah besar berpagar kayu cat putih?
  • 2:03 - 2:04
    Makin sedikit yang melakukannya.
  • 2:05 - 2:08
    Hampir lima juta orang kehilangan rumah
    pada saat Resesi Besar,
  • 2:08 - 2:13
    dan bahkan lebih banyak lagi
    yang tersadar sejauh mana kita bersedia --
  • 2:13 - 2:15
    atau jatuh ke dalam
    banyak kasus penipuan --
  • 2:15 - 2:17
    untuk mempertahankan surat tanahnya.
  • 2:18 - 2:21
    Tingkat kepemilikan rumah
    mencapai titik terendah sejak 1995.
  • 2:22 - 2:25
    Baik, jadi kita tidak mencari
    pekerjaan tetap,
  • 2:25 - 2:27
    kita tidak berpenghasilan tinggi,
  • 2:27 - 2:30
    dan kita tidak tinggal
    di rumah mewah yang besar.
  • 2:30 - 2:32
    Selamat tinggal
  • 2:32 - 2:35
    untuk segala hal
    yang membuat Amerika hebat.
  • 2:36 - 2:37
    Tapi,
  • 2:38 - 2:42
    apakah itu adalah tolak ukur terbaik
    akan kehebatan suatu negara,
  • 2:42 - 2:43
    akan kehidupan yang layak?
  • 2:44 - 2:47
    Menurut saya yang membuat Amerika hebat
    adalah semangat penciptaan kembali.
  • 2:48 - 2:50
    Saat kebangkitan dari Resesi Besar,
  • 2:50 - 2:54
    semakin banyak warga Amerika
    mendefinisikan ulang makna "lebih baik".
  • 2:54 - 2:58
    Ternyata, hal itu berkaitan lebih
    dengan masyarakat dan kreativitas
  • 2:58 - 3:00
    daripada dengan uang.
  • 3:01 - 3:03
    Nah, mari saya perjelas:
  • 3:03 - 3:09
    14,8% warga Amerika yang hidup
    dalam kemiskinan butuh uang,
  • 3:09 - 3:10
    sederhana saja.
  • 3:10 - 3:14
    Dan kita semua butuh kebijakan untuk
    melindungi diri kita dari eksploitasi
  • 3:14 - 3:17
    yang dilakukan oleh pemberi kerja
    dan institusi keuangan.
  • 3:17 - 3:20
    Tidak ada dampak yang bermaksud memandang
  • 3:20 - 3:25
    kesenjangan antara kaya dan miskin
    adalah hal yang wajar.
  • 3:26 - 3:28
    Tapi,
  • 3:28 - 3:30
    seringnya kita membiarkan
    pembahasannya berhenti di situ.
  • 3:31 - 3:35
    Kita membahas kemiskinan seolah
    ia adalah sesuatu yang monolitik;
  • 3:35 - 3:37
    seolah si miskin
    semata-mata hanyalah korban.
  • 3:38 - 3:41
    Sebagian yang saya pelajari
    pada penelitian dan pelaporan saya
  • 3:41 - 3:43
    adalah bahwa seni hidup layak
  • 3:43 - 3:46
    seringnya paling dikuasai
  • 3:46 - 3:49
    oleh pihak yang paling rentan.
  • 3:50 - 3:53
    Nah, jika kebutuhan adalah awal penemuan,
  • 3:53 - 3:54
    saya menjadi percaya
  • 3:54 - 3:58
    bahwa resesi bisa menjadi awal kesadaran.
  • 3:59 - 4:02
    Resesi menghadapkan kita pada
    pertanyaan yang sangat mendalam,
  • 4:02 - 4:05
    pertanyaan yang mungkin terlalu
    terabaikan atau malas ditanyakan
  • 4:05 - 4:07
    saat kita dalam keadaan nyaman.
  • 4:07 - 4:09
    Bagaimana kita seharusnya bekerja?
  • 4:09 - 4:10
    Bagaimana kita seharusnya hidup?
  • 4:11 - 4:13
    Kita semua, sadar atau tidak,
  • 4:13 - 4:15
    mencari jawaban pertanyaan tadi,
  • 4:15 - 4:18
    berdasarkan pengalaman nenek moyang kita.
  • 4:19 - 4:23
    Kakek buyut saya adalah
    seorang pemabuk di Detroit,
  • 4:23 - 4:26
    yang kadang berhasil mempertahankan
    pekerjaan sebagai buruh.
  • 4:27 - 4:30
    Dia punya, kedengarannya seperti mustahil,
  • 4:30 - 4:31
    21 anak,
  • 4:31 - 4:34
    dari satu wanita, nenek buyut saya,
  • 4:34 - 4:37
    yang meninggal di usia 47 tahun
    karena kanker rahim.
  • 4:38 - 4:40
    Nah, saya sedang hamil anak kedua,
  • 4:40 - 4:44
    dan saya tak bisa bayangkan
    yang harus ia lalui.
  • 4:44 - 4:48
    Dan jika Anda mau coba menghitung --
    ada enam kali kembar.
  • 4:49 - 4:52
    Jadi, kakek saya, salah satu anak mereka,
  • 4:52 - 4:53
    menjadi seorang penjual keliling,
  • 4:53 - 4:55
    dan hidupnya naik turun.
  • 4:55 - 4:58
    Jadi ayah saya tumbuh besar
    membukakan pintu untuk penagih utang
  • 4:58 - 5:01
    dan berpura-pura
    orangtua mereka tak di rumah.
  • 5:01 - 5:05
    Dia melepas sendiri kawat giginya
    dengan tang dari garasi,
  • 5:05 - 5:07
    ketika ayahnya mengaku tak punya uang
  • 5:07 - 5:09
    untuk kembali ke dokter gigi.
  • 5:10 - 5:13
    Jadi ayah saya, tidak mengejutkan,
  • 5:13 - 5:15
    menjadi pengacara kebangkrutan.
  • 5:15 - 5:17
    Ini tak bisa menjadi novel, kan?
  • 5:17 - 5:20
    Dia terobsesi untuk
    menyediakan fondasi yang kuat
  • 5:20 - 5:22
    bagi adik saya dan saya.
  • 5:23 - 5:26
    Jadi saya bertanya dari sudut pandang
    generasi yang hidupnya sulit.
  • 5:27 - 5:30
    Orangtua saya memastikan
    saya tumbuh dengan dasar yang kuat
  • 5:30 - 5:33
    yang membuat saya bisa kritis,
    mengambil risiko, dan maju.
  • 5:34 - 5:37
    Dan ironisnya, dan mungkin kadang
    sampai mereka frustrasi,
  • 5:37 - 5:41
    adalah komitmen kuat mereka akan rasa aman
  • 5:41 - 5:43
    yang membuat saya mempertanyakan maknanya,
  • 5:43 - 5:46
    atau setidaknya makna saat rasa aman itu
    pertama kali dirumuskan
  • 5:46 - 5:48
    di abad ke-21.
  • 5:49 - 5:51
    Jadi mari gali pertanyaan pertama:
  • 5:51 - 5:53
    Bagaimana kita seharusnya bekerja?
  • 5:54 - 5:57
    Kita seharusnya bekerja seperti ibu kita.
  • 5:58 - 6:00
    Betul -- kita menghabiskan puluhan tahun
  • 6:00 - 6:04
    berusaha memasukkan wanita ke dunia kerja
    yang dirancang untuk pria kantoran.
  • 6:04 - 6:06
    Dan banyak yang mati-matian untuk masuk,
  • 6:06 - 6:09
    tapi ada yang telah membentuk jalur baru,
  • 6:10 - 6:12
    menciptakan karya yang penuh arti
    dan menghasilkan
  • 6:12 - 6:15
    dengan cukup fleksibilitas
    untuk melakukan kewajiban mereka
  • 6:15 - 6:16
    bagi yang mereka kasihi.
  • 6:17 - 6:19
    Ibu saya menyebutnya "wujudkan saja."
  • 6:20 - 6:23
    Di masa kini saya mendengar para mentor
    menyebutnya "karir portfolio."
  • 6:24 - 6:26
    Apapun sebutannya,
  • 6:26 - 6:31
    makin banyak orang mencari kehidupan yang
    sempurna, yang sebenarnya penuh tuntutan.
  • 6:31 - 6:36
    Mereka sadar akan keinginan dan kewajiban
    menjadi ayah dan putra siaga.
  • 6:37 - 6:39
    Seorang artis, Ann Hamilton, mengatakan,
  • 6:39 - 6:42
    "Pekerjaan adalah cara untuk tahu."
  • 6:42 - 6:44
    Pekerjaan adalah cara untuk tahu.
  • 6:44 - 6:46
    Dengan kata lain, yang kita kerjakan
  • 6:46 - 6:48
    adalah pemahaman kita tentang dunia.
  • 6:49 - 6:51
    Jika benar, dan saya rasa memang benar,
  • 6:51 - 6:55
    maka wanita yang menghabiskan waktu
    merawat anak-anak,
  • 6:55 - 6:57
    orang sakit, dan yang menua,
  • 6:57 - 7:00
    telah amat sangat mendapat faedah
  • 7:00 - 7:03
    dari makna terdalam dari 'mengetahui':
  • 7:03 - 7:06
    mengetahui kondisi manusia.
  • 7:06 - 7:09
    Dengan memprioritaskan perawatan,
  • 7:09 - 7:11
    manusia, sedikit banyak,
    mencari tuntutan mereka
  • 7:11 - 7:14
    ke berbagai eksistensi manusia.
  • 7:15 - 7:19
    Ini berarti kerja 9 pagi - 5 sore
    tak lagi bisa diterapkan bagi semua orang.
  • 7:19 - 7:22
    Absensi menjadi usang,
    sama halnya dengan jenjang karir.
  • 7:22 - 7:25
    Segala macam Industri
    muncul dan tenggelam setiap hari.
  • 7:25 - 7:27
    Dari sini semuanya nonlinier.
  • 7:27 - 7:29
    Jadi jangan lagi bertanya pada anak-anak,
  • 7:29 - 7:31
    "Mau jadi apa saat dewasa?"
  • 7:31 - 7:35
    dan mulailah bertanya,
    "Mau kehidupan seperti apa saat dewasa?"
  • 7:35 - 7:37
    Pekerjaan mereka akan terus berubah.
  • 7:37 - 7:39
    Merekalah penentunya.
  • 7:39 - 7:41
    Jadi semakin mereka memahami bakat mereka
  • 7:41 - 7:44
    dan membangun kru kolaborator yang ideal,
  • 7:44 - 7:46
    mereka akan menjadi lebih baik.
  • 7:47 - 7:49
    Tantangannya adalah merancang ulang
    jaring pengaman sosial
  • 7:49 - 7:52
    agar sesuai dengan perekonomian
    yang semakin terfragmentasi ini.
  • 7:52 - 7:54
    Kita butuh manfaat kesehatan yang praktis.
  • 7:54 - 7:58
    Kita butuh kebijakan yang menunjukkan
    bahwa semua orang boleh rentan
  • 7:58 - 7:59
    atau peduli kerentanan orang lain,
  • 7:59 - 8:01
    tanpa harus menjadi melarat.
  • 8:01 - 8:04
    Kita harus serius memikirkan
    pendapatan dasar umum.
  • 8:04 - 8:06
    Kita harus merancang ulang
    pengaturan tenaga kerja.
  • 8:07 - 8:10
    Janji dunia kerja terstruktur
    yang benar-benar bisa pas
  • 8:10 - 8:12
    dengan norma-norma di abad ke-21,
  • 8:12 - 8:15
    bukan pemikiran kuno tentang
    membawa pulang hasil buruan,
  • 8:15 - 8:18
    itu sudah lama usang --
  • 8:18 - 8:19
    tanya saja pada ibu Anda.
  • 8:20 - 8:21
    Bagaimana dengan pertanyaan kedua:
  • 8:21 - 8:23
    Bagaimana seharusnya kita hidup?
  • 8:24 - 8:25
    Kita harus hidup
  • 8:25 - 8:28
    seperti nenek moyang kita yang imigran.
  • 8:29 - 8:31
    Ketika mereka tiba di Amerika,
  • 8:31 - 8:35
    seringnya mereka berbagi apartemen,
    strategi bertahan hidup, perawatan anak --
  • 8:35 - 8:37
    selalu tahu bagaimana
    menafkahi anggota tambahan,
  • 8:37 - 8:39
    walaupun persediaan tipis.
  • 8:40 - 8:43
    Tapi mereka diberitahu bahwa
    sukses artinya meninggalkan desa
  • 8:43 - 8:46
    dan mengejar simbol ikonik Mimpi Amerika,
  • 8:46 - 8:48
    yaitu pagar kayu cat putih.
  • 8:48 - 8:51
    Bahkan saat ini, saat melihat
    pagar kayu cat putih
  • 8:51 - 8:53
    kita melihat keberhasilan, harta pribadi.
  • 8:53 - 8:55
    Tapi saat Anda tanggalkan
    sentimentalitasnya,
  • 8:55 - 8:58
    sebenarnya pagar itu memisahkan kita.
  • 8:58 - 9:01
    Banyak warga Amerika
    menolak pagar kayu cat putih
  • 9:01 - 9:04
    dan individualisme tinggi
    yang terjadi di dalamnya,
  • 9:04 - 9:06
    dan menghidupkan kembali kehidupan desa,
  • 9:06 - 9:08
    mewujudkan kembali kebergantungan.
  • 9:09 - 9:11
    Lima puluh juta orang, contohnya,
  • 9:11 - 9:14
    hidup dalam rumah tangga antar generasi.
  • 9:14 - 9:17
    Angka ini meroket bersamaan
    dengan munculnya Resesi Besar,
  • 9:17 - 9:19
    tapi ternyata orang suka
    hidup seperti ini.
  • 9:19 - 9:23
    Dua per tiga yang hidup
    dengan berbagai generasi di satu atap
  • 9:23 - 9:26
    mengatakan hal itu
    memperbaiki relasi mereka.
  • 9:26 - 9:29
    Ada yang memilih untuk satu rumah
    bukan dengan keluarganya,
  • 9:29 - 9:32
    tapi dengan orang yang memahami
    manfaat kesehatan dan ekonomi bersama
  • 9:32 - 9:34
    masyarakat sehari-hari.
  • 9:34 - 9:38
    CoAbode, suatu sarana online untuk
    ibu tunggal yang mencari rumah bersama
  • 9:38 - 9:39
    dengan ibu tunggal lainnya,
  • 9:39 - 9:41
    memiliki 50.000 pengguna.
  • 9:42 - 9:44
    Dan orang di atas 65 tahun
    khususnya rentan
  • 9:44 - 9:48
    mencari alternatif tempat tinggal.
  • 9:48 - 9:51
    Mereka paham bahwa kualitas hidup mereka
  • 9:51 - 9:55
    bergantung pada perpaduan antara
    kesendirian dan solidaritas.
  • 9:56 - 9:58
    Jika dipikir-pikir, itu berlaku
    bagi semua orang
  • 9:58 - 10:00
    baik yang muda dan yang tua.
  • 10:00 - 10:04
    Sejak lama, kita berpura-pura bahwa
    kebahagiaan adalah punya rumah sendiri.
  • 10:04 - 10:06
    Tapi penelitian membuktikan sebaliknya.
  • 10:07 - 10:10
    Yaitu yang paling sehat,
    bahagia, dan bahkan aman --
  • 10:10 - 10:16
    baik dalam hal bencana perubahan iklim,
    kriminalitas, semuanya itu --
  • 10:16 - 10:20
    adalah warga Amerika yang hidup
    berdampingan dengan sekitarnya.
  • 10:21 - 10:23
    Nah, saya sudah pernah mengalaminya.
  • 10:23 - 10:26
    Beberapa tahun belakangan ini,
    saya hidup di perumahan bersama.
  • 10:26 - 10:30
    Luasnya 0.6 hektar dipenuhi pohon kesemek,
  • 10:30 - 10:34
    semak blackberry berbuah lebat
    dan menjalar di sekitar taman bersama,
  • 10:34 - 10:37
    Omong-omong semuanya tepat berada
    di pusat perkotaan Oakland.
  • 10:37 - 10:40
    Sembilan unit dibangun berbeda,
  • 10:40 - 10:41
    beda ukuran, beda bentuk,
  • 10:41 - 10:43
    tapi sebisa mungkin
    ditujukan untuk penghijauan.
  • 10:43 - 10:46
    Solar panel besar hitam berkilau
    di atas atap kami
  • 10:46 - 10:49
    berarti tagihan listrik kami
    jarang melebihi lima dolar sebulan.
  • 10:50 - 10:54
    25 orang yang tinggal di sana
    beda usia maupun pandangan politik,
  • 10:54 - 10:55
    dan juga profesi,
  • 10:55 - 10:58
    dan kami tinggal di rumah yang
    sarananya seperti di rumah biasa.
  • 10:58 - 11:01
    Tapi sebagai tambahan, kami juga
    berbagi dapur besar dan ruang makan,
  • 11:01 - 11:04
    di mana kami makan bersama
    dua kali seminggu.
  • 11:04 - 11:06
    Ketika saya bercerita
    saya hidup seperti ini,
  • 11:06 - 11:08
    saya sering mendapat
    beberapa reaksi ekstrim.
  • 11:08 - 11:10
    Ada yang bilang, "Mengapa
    tidak seperti ini saja?"
  • 11:10 - 11:13
    Atau, "Kedengarannya mengerikan sekali.
  • 11:13 - 11:15
    Aku takkan mau seperti itu."
  • 11:15 - 11:20
    Saya tegaskan kembali: ada rasa hormat
    akan pentingnya privasi di antara kami,
  • 11:21 - 11:25
    tapi juga komitmen atas yang kami sebut
    "keramahtamahan radikal" --
  • 11:26 - 11:28
    bukan seperti iklan Four Seasons,
  • 11:29 - 11:34
    tapi yang mengatakan bahwa
    setiap orang berhak atas kebaikan,
  • 11:34 - 11:36
    titik, itu saja.
  • 11:37 - 11:41
    Kejutan terbesar bagi saya tentang
    tinggal di lingkungan yang seperti ini?
  • 11:41 - 11:45
    Anda berbagi pekerjaan domestik --
    perbaikan rumah, masak, potong rumput --
  • 11:45 - 11:47
    juga beban emosional.
  • 11:48 - 11:51
    Alih-alih bergantung pada
    tipikal keluarga pada umumnya
  • 11:51 - 11:52
    untuk mendapatkan kebutuhan emosional,
  • 11:52 - 11:55
    ada dua puluhan orang lainnya
    yang dapat dihampiri
  • 11:55 - 11:57
    untuk bicara betapa berat
    pekerjaan hari ini
  • 11:57 - 11:59
    atau mencari solusi mengatasi
    guru yang suka menyiksa.
  • 12:00 - 12:06
    Remaja di lingkungan kami seringnya datang
    ke orang dewasa yang bukan orangtua mereka
  • 12:06 - 12:07
    untuk mencari nasehat.
  • 12:07 - 12:11
    Inilah yang disebut Bell Hooks
    "pengasuhan revolusioner,"
  • 12:11 - 12:13
    pengakuan yang rendah hati ini
  • 12:13 - 12:16
    bahwa anak-anak akan menjadi lebih sehat
    jika ada banyak orang dewasa
  • 12:16 - 12:18
    untuk dicontoh dan diandalkan.
  • 12:18 - 12:21
    Ternyata, orang dewasa juga lebih sehat.
  • 12:22 - 12:23
    Sangat besar tekanan
  • 12:23 - 12:27
    untuk berusaha menjadi keluarga sempurna
    di balik pagar kayu cat putih.
  • 12:28 - 12:31
    "Lebih baik yang baru"
    sebutan baru dari saya,
  • 12:31 - 12:34
    sama sekali tidak berusaha
    membentuk keluarga sempurna
  • 12:34 - 12:37
    tapi lebih membentuk
    pemukiman yang tidak sempurna,
  • 12:37 - 12:39
    baik itu saudara yang tinggal satu atap,
  • 12:39 - 12:41
    maupun masyarakat
    rumah bersama seperti saya,
  • 12:41 - 12:44
    atau sekumpulan tetangga
    yang berjanji untuk benar-benar tahu
  • 12:44 - 12:46
    dan saling memperhatikan.
  • 12:46 - 12:48
    Cukup masuk akal bukan?
  • 12:48 - 12:51
    Tapi, uang seringnya membuat kita enggan
  • 12:51 - 12:53
    untuk membaur dengan orang lain.
  • 12:54 - 12:56
    Kemakmuran yang paling dapat diandalkan
  • 12:56 - 12:58
    ada pada hubungan.
  • 13:00 - 13:03
    'Lebih baik yang baru'
    sama sekali bukan individualisme.
  • 13:03 - 13:06
    Bahkan jika Anda gagal
    atau Anda berpikir demikian,
  • 13:06 - 13:08
    ada kabar baik untuk Anda:
  • 13:08 - 13:12
    Anda bisa sukses menurut standar
    yang belum Anda dapatkan.
  • 13:12 - 13:16
    Mungkin penghasilan Anda biasa saja
    tapi seorang ayah yang hebat.
  • 13:16 - 13:18
    Mungkin Anda tak mampu
    membeli rumah impian,
  • 13:18 - 13:21
    tapi Anda bisa membuat
    pesta kumpul-kumpul yang keren.
  • 13:22 - 13:24
    Jika Anda cendekiawan yang berhasil,
  • 13:24 - 13:28
    dampak perkataan saya
    mungkin suram bagi Anda.
  • 13:28 - 13:32
    Bisa saja Anda gagal dari
    standar yang Anda pegang teguh
  • 13:32 - 13:34
    dan tidak dihargai orang lain.
  • 13:35 - 13:36
    Hanya Anda yang tahu.
  • 13:37 - 13:40
    Saya tahu saya tak bisa
    mempersembahkan apa-apa pada
  • 13:40 - 13:42
    nenek buyut saya,
  • 13:42 - 13:45
    yang hidupnya sebentar dan menderita,
  • 13:45 - 13:48
    Kalaupun saya punya uang untuk memenuhi
    kenyamanan setiap makhluk,
  • 13:48 - 13:51
    saya tak bisa beli
    jalan keluar dari penderitaan
  • 13:51 - 13:52
    atau hidup bermakna.
  • 13:52 - 13:53
    Tak ada rumah yang cukup besar
  • 13:53 - 13:57
    untuk menghapus kepedihan
    yang harus ia hadapi.
  • 13:57 - 13:59
    Saya hanya bisa membalasnya
  • 13:59 - 14:03
    jika saya usahakan hidup seterhubung
    dan seberani mungkin.
  • 14:04 - 14:07
    Di tengah luasnya ketidakpastian,
  • 14:07 - 14:10
    kita bisa saja merasa tidak aman.
  • 14:10 - 14:13
    Tapi dengan ketidakamanan itu,
    kita bisa memilih
  • 14:13 - 14:14
    untuk rapuh atau luwes.
  • 14:15 - 14:20
    Kita bisa menutup diri, hilang keyakinan
    dalam kekuatan institusi perubahan --
  • 14:20 - 14:22
    bahkan hilang keyakinan akan diri sendiri.
  • 14:22 - 14:24
    Atau kita bisa membuka diri,
  • 14:24 - 14:29
    menumbuhkan keyakinan akan kemampuan kita
    untuk membaur, terkoneksi, membangun.
  • 14:31 - 14:33
    Ternyata, bahaya terbesar
  • 14:34 - 14:37
    bukan kegagalan dalam
    mencapai Mimpi Amerika.
  • 14:38 - 14:40
    Bahaya terbesar itu adalah mencapai mimpi
  • 14:40 - 14:42
    yang tidak benar-benar Anda yakini.
  • 14:43 - 14:45
    Jadi, jangan lakukan itu.
  • 14:45 - 14:48
    Lakukanlah hal yang lebih sulit
    dan lebih menarik,
  • 14:48 - 14:52
    yaitu membangun kehidupan di mana
    yang Anda jalani setiap hari,
  • 14:52 - 14:55
    orang-orang yang Anda berikan
    cinta, ketulusan, dan energi terbaik,
  • 14:55 - 14:58
    berjalan sedekat mungkin
    dengan keyakinan Anda.
  • 14:59 - 15:02
    Alih-alih sesuatu yang duniawi,
    seperti menghasilkan uang,
  • 15:02 - 15:04
    itulah persembahan Anda
    bagi nenek moyang Anda.
  • 15:04 - 15:08
    Itulah perjuangan yang indah.
  • 15:09 - 15:10
    Terima kasih.
  • 15:10 - 15:19
    (Tepuk tangan)
Title:
Mimpi Amerika yang Baru
Speaker:
Courtney Martin
Description:

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kebanyakan orangtua Amerika merasa anak-anak mereka tidak akan bernasib lebih baik daripada mereka. Ini seharusnya bukan menjadi peringatan, kata wartawan Courtney Martin, melainkan adalah peluang untuk menyusun pendekatan baru untuk bekerja dan memiliki keluarga yang menekankan kebersamaan dan kreativitas. "Bahaya terbesar bukanlah gagal mencapai Mimpi Amerika," katanya dalam suatu ceramah yang akan bergaung sampai jauh di luar Amerika, "bahaya terbesar adalah mencapai mimpi yang tidak benar-benar Anda yakini."

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TEDTalks
Duration:
15:32
TED Translators admin approved Indonesian subtitles for The new American Dream
Gita Arimanda accepted Indonesian subtitles for The new American Dream
Gita Arimanda edited Indonesian subtitles for The new American Dream
Gita Arimanda edited Indonesian subtitles for The new American Dream
Gita Arimanda edited Indonesian subtitles for The new American Dream
Gita Arimanda edited Indonesian subtitles for The new American Dream
Gita Arimanda edited Indonesian subtitles for The new American Dream
Abe Felisa edited Indonesian subtitles for The new American Dream
Show all

Indonesian subtitles

Revisions