Return to Video

Konspirasi hebat melawan Julius Caesar - Kathryn Tempest

  • 0:07 - 0:12
    Bagaimana jika negaramu
    terancam berubah menjadi negara tirani?
  • 0:12 - 0:16
    Jika seseorang terlalu berkuasa,
    akankah kau mencoba menghentikannya?
  • 0:16 - 0:20
    Bahkan jika orang itu
    adalah sahabat atau orang terdekatmu?
  • 0:20 - 0:23
    Itu adalah dilema yang menghantui
    salah satu anggota dewan Roma,
  • 0:23 - 0:31
    Marcus Junius Brutus, pada 44 SM,
    tahun ketika Julius Caesar terbunuh.
  • 0:32 - 0:36
    Perlawanan ini bukan
    hanya masalah politis bagi Brutus;
  • 0:36 - 0:37
    melainkan masalah pribadi.
  • 0:37 - 0:40
    Dia adalah keturunan Lucius Junius Brutus
  • 0:40 - 0:46
    seseorang yang membantu penurunan
    Tarquin the Proud, seorang raja tirani.
  • 0:46 - 0:47
    Bukannya mengambil tahta,
  • 0:47 - 0:51
    Tetua Brutus ini mengajak rakyat
  • 0:51 - 0:55
    untuk tidak membiarkan
    seorang raja berkuasa.
  • 0:55 - 0:56
    Roma menjadi republik
  • 0:56 - 0:58
    berdasarkan prinsip tak seorang pun
  • 0:58 - 1:01
    dapat memiliki kekuasaan
    yang terlalu besar.
  • 1:01 - 1:05
    Empat setengah abad kemudian,
    prinsip itu terancam.
  • 1:05 - 1:10
    Kebangkitan Julius Caesar sebagai konsulat
    begitu dramatis.
  • 1:10 - 1:14
    Bertahun-tahun di militer,
    menjadikannya pria terkaya di Roma.
  • 1:14 - 1:19
    Setelah menaklukkan Pompey the Great
    dalam perang saudara yang menyedihkan,
  • 1:19 - 1:22
    kekuasaannya memuncak.
  • 1:22 - 1:25
    Kemenangan dan kecerdasannya,
    seperti dalam pembagian lahan orang miskin
  • 1:25 - 1:27
    membuatnya terkenal di mata publik,
  • 1:27 - 1:32
    dan para dewan mulai mengelu-elukannya.
  • 1:32 - 1:35
    Patung-patung dibuat,
    candi-candi didirikan,
  • 1:35 - 1:40
    dan sebuah bulan dinamai ulang,
    Juli, demikian namanya hingga saat ini.
  • 1:40 - 1:43
    Julukan diktator, dimaksudkan untuk
  • 1:43 - 1:46
    kepemilikan kekuasaan darurat
    di masa perang,
  • 1:46 - 1:50
    telah diberikan kepada Caesar
    beberapa kali berturut-turut.
  • 1:50 - 1:54
    Pada 44 SM,
    dia diangkat sebagai diktator perpetuo,
  • 1:54 - 1:59
    diktator untuk masa yang tak terbatas.
  • 1:59 - 2:02
    Hal tersebut dirasa keterlaluan,
    bagi para dewan
  • 2:02 - 2:04
    yang takut kembalinya sistem monarki
  • 2:04 - 2:07
    yang dilawan oleh para pendahulunya,
  • 2:07 - 2:09
    serta para pemiliki kekuasaan dan ambisi
  • 2:09 - 2:12
    yang dihalangi oleh aturan Caesar.
  • 2:12 - 2:16
    Sekolompok konspirator menyebut dirinya
    The Liberators (para pembebas)
  • 2:16 - 2:20
    mulai secara rahasia
    mendiskusikan rencana pembunuhan.
  • 2:20 - 2:23
    Dipimpin oleh dewan Gaius Cassius Longinus
  • 2:23 - 2:27
    dan teman sekaligus adik ipanya, Brutus.
  • 2:27 - 2:31
    Bergabung dengan konspirasi ini
    bukan pilihan yang mudah bagi Brutus.
  • 2:31 - 2:34
    Meskipun Brutus berada di pihak Pompey
    dalam perang saudara,
  • 2:34 - 2:39
    Caesar secara pribadi
    menyelamatkan hidupnya,
  • 2:39 - 2:43
    bukan hanya memaafkannya,
    namun juga menerimanya sebagai penasehat
  • 2:43 - 2:46
    dan menempatkannya di pos-pos penting.
  • 2:46 - 2:50
    Brutus ragu untuk melawan pria
    yang memperlakukannya seperti anak,
  • 2:50 - 2:51
    namun pada akhirnya,
  • 2:51 - 2:58
    Bujukan Cassius dan rasa takut Brutus
    atas ambisi Caesar menang.
  • 2:58 - 3:02
    Saat yang mereka nantikan
    terjadi pada tanggal 15 Maret.
  • 3:02 - 3:03
    Pada sidang dewan
  • 3:03 - 3:07
    yang diadakan tidak lama sebelum
    kepergian Caesar ke kampanye militer ,
  • 3:07 - 3:10
    sebanyak 60 konspirator mengerumuninya,
  • 3:10 - 3:16
    mengeluarkan belati dari jubah mereka
    dan menusuknya dari segala sisi.
  • 3:16 - 3:17
    Sebagaimana dalam cerita,
  • 3:17 - 3:22
    Caesar melawan dengan sengit
    hingga dia melihat Brutus.
  • 3:22 - 3:25
    Di samping kalimat terkenal,
    "Et tu, Brute?" yang ditulis Shakespeare,
  • 3:25 - 3:28
    tidak diketahui pesan kematian Caesar
    yang sebenarnya.
  • 3:28 - 3:31
    Beberapa sumber kuno menyebutkan
    bahwa dia tidak mengatakan apapun,
  • 3:31 - 3:34
    sementara itu,
    "Dan kau, nak?" [Et tu, Brute?]
  • 3:34 - 3:40
    memunculkan spekulasi bahwa Brutus mungkin
    memang anak tidak sah Caesar.
  • 3:40 - 3:43
    Namun semua setuju bahwa ketika
    ia melihat Brutus di antara penyerangnya,
  • 3:43 - 3:47
    Caesar menutupi mukanya dan tidak melawan,
  • 3:47 - 3:52
    ambruk setelah ditusuk sebanyak 23 kali.
  • 3:52 - 3:53
    Sayangnya bagi Brutus,
  • 3:53 - 3:57
    dia dan konspirator lain
    telah meremehkan popularitas Caesar
  • 3:57 - 3:59
    di antara rakyat Roma,
  • 3:59 - 4:01
    banyak yang memandangnya
    sebagai pemimpin yang efektif,
  • 4:01 - 4:05
    sedangkan dewan merupakan bangsawan korup.
  • 4:05 - 4:09
    Semasa pembunuhan Caesar,
    Roma dilanda kepanikan.
  • 4:09 - 4:11
    Mayoritas dewan lain telah kabur,
  • 4:11 - 4:15
    sementara para pembunuh
    membarikade diri di Capitoline Hill.
  • 4:15 - 4:18
    Mark Antony, teman serta konsultan Caesar,
  • 4:18 - 4:20
    segera turun tangan,
  • 4:20 - 4:24
    memberikan pidato hebat
    dalam pemakaman Caesar
  • 4:24 - 4:28
    yang memecut kesedihan
    dan kemarahan masyarakat.
  • 4:28 - 4:32
    Alhasil, The Liberators
    diusir keluar dari Roma.
  • 4:32 - 4:35
    Kekosongan kekuasaan mengarah
    pada serangkaian perang saudara,
  • 4:35 - 4:41
    di mana Brutus mengalami kekalahan
    dan kehilangan nyawanya.
  • 4:41 - 4:43
    Secara ironis, hasil akhirnya
  • 4:43 - 4:46
    merupakan kebalikan dari
    apa yang diharapkan para konspirator:
  • 4:46 - 4:48
    yaitu akhir dari sistem republik
  • 4:48 - 4:52
    dan pemusatan kekuasaan pada Kekaisaran.
  • 4:52 - 4:56
    Sejak awal, pembunuhan Caesar
    memunculkan opini-opini berbeda
  • 4:56 - 4:57
    dan terus berlanjut demikian.
  • 4:57 - 4:59
    Sementara itu,
  • 4:59 - 5:03
    Brutus menginspirasi tokoh-tokoh sejarah
    sebagai warisan yang bertentangan.
  • 5:03 - 5:07
    Dalam "Inferno" karya Dante,
    dia ditempatkan dalam inti neraka
  • 5:07 - 5:12
    dan selamanya disiksa oleh iblis
    atas kejahatannya yaitu berkhianat.
  • 5:12 - 5:14
    Namun, "Gulliver's Travels" karya Swift
  • 5:14 - 5:19
    mendeskripsikannya sebagai
    orang yang paling baik di dunia.
  • 5:19 - 5:22
    Interpretasi atas Brutus sebagai entah
    pribadi yang mengorbankan perasaan
  • 5:22 - 5:26
    demi melawan kediktatoran atau
    musuh dalam selimut
  • 5:26 - 5:28
    telah bergeser
    sebagaimana arus sejarah dan politik.
  • 5:28 - 5:31
    Namun bahkan hari ini,
    atau 2000 tahun ke depan,
  • 5:31 - 5:34
    pertanyaan mengenai harga kebebasan,
  • 5:34 - 5:38
    konflik antara kesetiaan pribadi
    dan idealisme universal,
  • 5:38 - 5:42
    serta hasil-hasil yang tidak diinginkan
    akan terus bertahan lama.
Title:
Konspirasi hebat melawan Julius Caesar - Kathryn Tempest
Description:

Lihat pelajaran lengkapnya: http://ed.ted.com/lessons/the-great-conspiracy-against-julius-caesar-kathryn-tempest

Pada 15 Maret, 44 SM, diktator Roma, Julius Caesar, dibunuh oleh sekelompok yang terdiri dari 60 anggota dewannya. Mengapa orang-orang yang menyebut diri mereka Para Pembebas menginginkannya mari? Dan mengapa Brutus, yang hidupnya pernah diselamatkan Caesar, terlibat di dalamnya? Kathryn Tempest menyelidiki alasan pembunuhan Julius Caesar secara personal dan politis.

Pelajaran oleh Kathryn Tempest, animasi oleh Brett Underhill.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TED-Ed
Duration:
05:58

Indonesian subtitles

Revisions