Return to Video

Bagaimana cara kerja alat kontrasepsi? - NWHunter

  • 0:07 - 0:11
    Berikut kejadian paska hubungan seksual
    hingga terjadi kehamilan
  • 0:11 - 0:13
    Sperma harus berenang menuju vagina,
  • 0:13 - 0:14
    melewati lubang leher rahim,
  • 0:14 - 0:16
    naik ke atas melewati uterus,
  • 0:16 - 0:18
    dan menuju salah satu
    dari dua tuba falopi.
  • 0:18 - 0:22
    Jika sel telur yang keluar selama
    ovulasi bulanan, berada di tuba fallopi
  • 0:22 - 0:26
    satu sperma berkesempatan
    untuk membuahinya.
  • 0:26 - 0:28
    Kontrasepsi dirancang untuk mencegah
    terjadinya proses ini,
  • 0:28 - 0:31
    dan mereka bekerja dalam tiga cara utama.
  • 0:31 - 0:33
    Mengeblok sperma,
  • 0:33 - 0:36
    melumpuhkan sperma sebelum
    mencapai uterus,
  • 0:36 - 0:39
    atau menekan proses ovulasi.
  • 0:39 - 0:42
    Mengeblok adalah cara paling sederhana.
  • 0:42 - 0:45
    Kondom pria dan wanita mencegah
    kontak antara sperma
  • 0:45 - 0:47
    dengan ruang vagina.
  • 0:47 - 0:51
    Tidak seperti metode kontrasepsi lain,
    penghalang itu juga
  • 0:51 - 0:55
    bisa mencegah penularan penyakit
    menular seksual tertentu.
  • 0:55 - 1:00
    Sementara itu, diafragma,
    penutup leher rahim, dan spons
  • 1:00 - 1:05
    ditempatkan di leher rahim atas,
    menghalangi jalan masuk sperma ke uterus.
  • 1:05 - 1:08
    Kontrasepsi ini kadang disebut
    metode penghalang
  • 1:08 - 1:10
    dan bisa digunakan bersama spermisida,
  • 1:10 - 1:13
    merupakan contoh kategori kedua,
    yakni melumpuhkan.
  • 1:13 - 1:17
    Spermisida adalah zat kimia yang
    melumpuhkan dan menghancurkan sperma.
  • 1:17 - 1:22
    Spermisida bisa ditemukan dalam
    bentuk busa, krim, jelly, suppositoria,
  • 1:22 - 1:26
    dan bahkan dalam lapisan tipis
    tembus pandang yang larut dalam vagina.
  • 1:26 - 1:31
    Produk ini bisa dimasukkan langsung
    ke dalam vagina sebelum berhubungan intim,
  • 1:31 - 1:34
    atau bisa dikombinasi dengan pengeblok
    seperti diafragma atau kondom,
  • 1:34 - 1:36
    sebagai pencegahan tambahan.
  • 1:36 - 1:38
    Kategori ketiga pencegahan kehamilan
  • 1:38 - 1:43
    bekerja dengan menekan pematangan
    sel telur dalam ovarium.
  • 1:43 - 1:46
    Jika sel telur tidak tersedia
    dalam saluran tuba fallopi,
  • 1:46 - 1:49
    sperma tidak dapat membuahi apa pun.
  • 1:49 - 1:50
    Kontrasepsi hormon,
  • 1:50 - 1:54
    termasuk pil, tempelan,
    suntikan Depo, dan cincin vagina
  • 1:54 - 2:00
    semua melepaskan kombinasi
    hormon sintetis progesteron dan estrogen.
  • 2:00 - 2:03
    Paduan hormon ini menekan ovulasi,
  • 2:03 - 2:06
    mempertahankan telur belum matang
    tetap menempel di ovarium.
  • 2:06 - 2:10
    Progesteron sintesis juga memiliki
    cara pengeblokan tersendiri.
  • 2:10 - 2:15
    Yaitu membuat lendir leher rahim tebal
    dan lengket sehingga sulit dialiri sperma.
  • 2:15 - 2:18
    Ada kontrasepsi lain yang memiliki
    pencegahan ganda secara bersamaan.
  • 2:18 - 2:23
    Misalnya, spiral
    atau IUD (intraurine devices)
  • 2:23 - 2:26
    mengandung hormon sintetis
    yang dapat menekan ovulasi.
  • 2:26 - 2:28
    Beberapa juga mengandung tembaga,
  • 2:28 - 2:33
    yang bisa melumpuhkan sperma sekaligus
    mempersulit penempelan telur pada uterus,
  • 2:33 - 2:35
    Mengeblok, melumpuhkan, atau menekan:
  • 2:35 - 2:38
    apakah salah satunya lebih baik
    daripada lainnya?
  • 2:38 - 2:41
    Ada banyak perbedaan, tapi kebanyakan
    tergantung seberapa nyaman
  • 2:41 - 2:44
    dan mudah dalam penggunaan
    masing-masing kontrasepsi tersebut.
  • 2:44 - 2:48
    Misalnya, kondom pria
    efektivitasnya sekitar 98%
  • 2:48 - 2:50
    jika digunakan secara benar.
  • 2:50 - 2:55
    98% berarti jika dalam setahun terdapat
    100 pasangan pengguna kondom,
  • 2:55 - 2:57
    2 wanita yang akan menjadi hamil.
  • 2:57 - 3:03
    Tapi tidak semua orang menggunakan dengan
    tepat, jadi praktiknya hanya efektif 82%.
  • 3:03 - 3:07
    Metode lain, seperti tempelan dan pil,
    efektivitasnya 99%,
  • 3:07 - 3:09
    jika digunakan dengan sempurna.
  • 3:09 - 3:12
    Tapi dalam kenyataannya, itu hanya 91%.
  • 3:12 - 3:16
    Spermisida hanya efektif 85%,
    bahkan dengan penggunaan yang sempurna,
  • 3:16 - 3:19
    dan hanya efektif 71%
    pada penggunaan umumnya.
  • 3:19 - 3:24
    Pertimbangan penting lain dalam pemilihan
    kontrasepsi adalah efek sampingnya,
  • 3:24 - 3:27
    yang semata-mata hanya berpengaruh
    pada wanita dan bukan pria.
  • 3:27 - 3:31
    Metode hormonal bisa menyebabkan
    gejala-gejala seperti sakit kepala,
  • 3:31 - 3:31
    mual,
  • 3:31 - 3:33
    dan tekanan darah tinggi,
  • 3:33 - 3:35
    tapi efeknya berbeda pada tiap wanita.
  • 3:35 - 3:39
    Itulah sebabnya untuk menggunakan
    metode ini diperlukan resep dokter.
  • 3:39 - 3:41
    Metode kontrasepsi adalah
    pilihan masing-masing orang.
  • 3:41 - 3:45
    dan apa yang cocok sekarang
    belum tentu cocok di kemudian hari.
  • 3:45 - 3:47
    Para ilmuwan terus mencari
    metode baru,
  • 3:47 - 3:51
    seperti pil untuk pria yang bisa
    mencegah produksi sperma.
  • 3:51 - 3:54
    Sementara itu, ada cukup banyak pilihan
  • 3:54 - 3:55
    untuk mengeblok sperma,
  • 3:55 - 3:56
    melumpuhkan sperma,
  • 3:56 - 3:59
    atau menekan sel telur dan
    menjauhkannya dari sperma.
Title:
Bagaimana cara kerja alat kontrasepsi? - NWHunter
Speaker:
NWHunter
Description:

Lihat video lengkap: http://ed.ted.com/lessons/how-do-contraceptives-work-nwhunter

Kontrasepsi dirancang untuk mencegah kehamilan melalui tiga cara: mengeblok sperma, melumpuhkan sperma sebelum mencapai uterus, atau menekan ovulasi. Namun, apakah salah satu cara lebih baik daripada yang lainnya? Dan bagaimana cara kerja masing-masing kontrasepsi tersebut? NWHunter menjelaskan mekanisme di balik macam-macam jenis alat kontrasepsi.

Pelajaran oleh NWHunter, animasi oleh Draško Ivezić.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TED-Ed
Duration:
04:21

Indonesian subtitles

Revisions