Return to Video

videos.engagemedia.org/.../amos_wainggai_calling_1500-m4v.webm

  • 0:18 - 0:27
    Sejak tahun 2006, bulan Desember, Saya lepas dari Merauke dengan tujuan saya datang ke Australia
  • 0:27 - 0:36
    untuk mengungkap kepada dunia bahwa penindasan yang terjadi di Papua yang selama ini Indonesia lakukan kepada orang Papua
  • 0:36 - 0:38
    itu harus terungkap ke mata dunia
  • 0:38 - 0:46
    Jadi satu perjalanan yang luar biasa dari Papua sampai menyebrang dari Merauke sampai ke Australia
  • 0:46 - 0:48
    itu sangat luar biasa
  • 0:48 - 0:52
    kalau tanpa campur tangan Tuhan, tidak mungkin saya bisa ada seperti ini
  • 0:52 - 0:57
    tapi akhirnya Tuhan itu tolong kami 43 orang
  • 0:57 - 1:04
    jadi perahu itu dibuat di Serui, dan di Kampung Ambai, di Pulau Ambai
  • 1:05 - 1:07
    perahu itu dibuat disitu
  • 1:07 - 1:12
    dengan adanya perahu itu kami bisa ada di Australia
  • 1:13 - 1:21
    satu hal yang kami mau kasih tahu waktu penyeberangan itu antara Merauke ke Australia, itu luar biasa sekali
  • 1:21 - 1:30
    karena dua motor (mesin perahu) yang kita pakai di atas perahu itu rusak, rusak total
  • 1:31 - 1:35
    di saat motor (mesin perahu) itu rusak trus kita semua sudah tidak tahu arah
  • 1:35 - 1:38
    waktu itu kita perhitungan perjalanan 16 jam
  • 1:38 - 1:41
    ternyata karena motor (mesin perahu) itu rusak akhirnya
  • 1:41 - 1:44
    kita sampai empat hari di laut, terdampar
  • 1:44 - 1:48
    dan hari yang ke-empat itu motor (mesin perahu) itu jadi
  • 1:48 - 1:53
    itu jadi tengah malam dia bisa jalan sedikit
  • 1:53 - 1:55
    itu satu motor (mesin perahu) yang jadi
  • 1:55 - 1:59
    akhirnya bisa jalan sedikit sampai di
  • 1:59 - 2:03
    di tengah laut itu sampai pagi
  • 2:03 - 2:07
    kita bisa lihat daratan itu seperti titik
  • 2:07 - 2:15
    kita lihat daratan seperti itu sekitar jam enam pagi saat matahari baru keluar (terbit) dan itu kita lihat daratan itu seperti titik
  • 2:15 - 2:21
    waktu itu kita tidak tahu itu daratan mana, daratan mana karena terdampar dan tidak ada kompas
  • 2:21 - 2:23
    tidak pakai kompas
  • 2:23 - 2:31
    kita menuju titik itu, lama-lama titik itu dia jadi besar, bukan besar tapi titik itu jadi banyak, banyak titik
  • 2:31 - 2:36
    dan lama-lama titik itu dia mulai sambung jadi satu dan ternyata jadi daratan
  • 2:36 - 2:45
    suatu daratan yang besar dan kita coba untuk masuk waktu itu kita berusaha untuk menebak itu daerah mana
  • 2:45 - 2:51
    kita coba masuk sampai di daratan jam lima sore, itu satu hari penuh
  • 2:51 - 2:56
    dari pagi sampai sore itu, itu jam lima sore baru kita berenang dari perahu ke daratan
  • 2:56 - 2:59
    karena ombak itu terlalu besar perahu tidak bisa masuk
  • 2:59 - 3:02
    akhirnya kita sepuluh orang berenang ke daratan
  • 3:02 - 3:08
    terus setelah di daratan itu kita harus berenang lewat kali lagi...
  • 3:08 - 3:12
    itu yang berenang duluan Donny Rum
  • 3:12 - 3:19
    jadi Donny ini sampai di seberang terus dia bilang, dia sebelum berenang dia bilang, nanti kalau saya sampai di seberang
  • 3:19 - 3:23
    kalau saya lihat tanda di ada tanda di sebelah itu lambang apa
  • 3:23 - 3:26
    kalau lambang itu... nanti saya kasih tahu
  • 3:26 - 3:28
    jadi dia begitu berenang sampai di sana dia lihat lambang Australia
  • 3:28 - 3:31
    terus dia berteriak lambang Australia (Donny teriak)
  • 4:01 - 4:08
    Setelah tiba malam kita tidur di situ, besoknya dari imigrasi ketemu kita
  • 4:08 - 4:14
    terus satu hari kemudian mereka bawa kita ke rumah sakit untuk pemeriksaan
  • 4:14 - 4:21
    di karantina di rumah sakit, setelah itu malamnya Imigrasi kirim kita ke Christmas Island
  • 4:21 - 4:26
    di Christmas Island selama dua setengah bulan
  • 4:26 - 4:29
    Saya punya alasan untuk datang ke Australia
  • 4:30 - 4:35
    itu karena selama saya ada di Papua, tidak pernah...
  • 4:36 - 4:39
    waktu jaman Soeharto itu Papua tidak pernah terungkap ke mata dunia
  • 4:39 - 4:42
    bahwa Papua sedang ditindas
  • 4:42 - 4:47
    Jadi demokrasi yang ada di Indonesia itu ditutupi semuanya
  • 4:47 - 4:49
    itu Soeharto tutup semuanya
  • 4:49 - 4:59
    waktu rezim Soeharto, itu membuat saya. Saya harus datang ke Australia, saya mau kasih tahu, Saya mau minta support dari pemerintah Australia
  • 4:59 - 5:05
    agar mereka harus lihat, mereka harus lihat ke tetangga yang paling dekat, mereka harus bantu
  • 5:05 - 5:12
    bahwa Papua itu masih ada penindasan itu yang saya datang ke sini untuk saya mau kasih tahu itu
  • 5:15 - 5:21
    Terus selama saya tinggal di sini, saya punya kerinduan untuk tanah Papua itu.
  • 5:21 - 5:28
    Waktu itu saya belum jadi warga negara sini, itu saya anggap saya tidak akan pernah pulang ke Papua.
  • 5:28 - 5:33
    Nah setelah saya jadi warga negara di sini, saya punya hak untuk pulang sampai di sana.
  • 5:33 - 5:42
    Saya tahu bahwa saya dilindungi oleh pemerintah Australia karena saya datang dengan saya punya latar belakang berjuang untuk Papua
  • 5:42 - 5:49
    Jadi saya mau pesan buat semua teman-teman yang mungkin yang bisa nonton apa yang saya bicarakan sekarang
  • 5:49 - 5:52
    Saya mau pesan bahwa mari kita kumpul sama-sama
  • 5:52 - 5:57
    Kita bicara, kita beritahu ke dunia bahwa kita ditindas
  • 5:57 - 5:59
    itu yang kita minta, kita minta keadilan
  • 5:59 - 6:03
    keadilan itu harus terjadi di tanah Papua, itu yang kita butuh
  • 6:03 - 6:12
    jadi kita harus kasih tahu bahwa pembunuhan dimana-mana dan Indonesia harus mengakui itu
  • 6:12 - 6:17
    bahwa sekarang dia (Indonesia) ada lakukan sesuatu yang sebetulnya tidak boleh
  • 6:17 - 6:22
    Dia (Indonesia) kirim tentara banyak ke sana dan tentara itu anggap bahwa kita di Papua itu teroris
  • 6:22 - 6:30
    Sebetulnya bukan, sebetulnya kita bukan teroris kita butuh itu keadilan, bagaimana keadilan itu bisa terjadi
  • 6:30 - 6:35
    Jadi itu mungkin pesan saya buat teman-teman ...mari kita kerjasama
Title:
Video Language:
Indonesian
Team:
EngageMedia

Indonesian subtitles

Revisions Compare revisions