-
Saya sudah ada dipelabuhan ini
-
Turis-turis yang datang ke Raja Ampat ini, selama ini mereka menginap di Resort-resort
-
Resort-resort yang ada ini dimiliki oleh pengusaha dari luar
-
Mereka datang ke Raja Ampat untuk mengambil hasil yang ada di Raja Ampat,
-
tetapi bukan hasilnya yang diambil
tetapi uangnya yang diambil.
-
Diambil lalu di bawa ke daerah asal mereka
-
Saya lalu berfikir, "Saya sebagai anak putra daerah Raja Ampat,
-
saya yang punya tempat disini,
saya harus juga bisa seperti mereka."
-
Raja Ampat ini, kalau saya mau katakan
bagai bayi yang baru lahir tetapi sudah jadi selebriti
-
nah sementara yang dikejar adalah sexinya
-
ketika sexi itu sudah tidak ada, apa artinya Raja Ampat?
-
Karena resort itu jelas investor yang datang, dengan modal yang kuat
-
sehingga dia bisa melepaskan tanah adat dengan uang,
-
tapi masyarakat yang berkorban.
-
Sehingga hal-hal seprti ini yang membuat kami tidak mau ada resort lagi.
-
Saya dulu suka memancing
-
saya mancing malam
-
saya bawa ikan, pergi jual ke resort
-
Dengan harga berapa? Cuma mencukupi
saya punya kebutuhan makan saja.
-
Untuk ke depan, tidak bisa.
-
Maka saya buat Homestay ini. Saya berpikir bahwa hasil yang masuk pada saya sangat cukup.
-
Saya tidak punya uang
-
saya tidak punya segala sesuatu yang bisa mem-backup saya
-
tapi, yang saya punya itu kayu.
-
Di Raja Ampat ini banyak
-
Kalau rotan di Raja Ampat ini banyak.
-
Atap di Raja Ampat ini banyak
-
sudah disiapkan oleh saya punya nenek moyang,
bahkan saya punya orang tua,
-
bahkan lahan yang ada ini Tuhan sudah jadikan
bagi kita semua. Sudah siap bagi kita.
-
Ternyata saya membuat Home Stay
-
ya hasilnya bagus bagi saya.
-
Home Stay di kabupaten Raja Ampat didirikan oleh pelaku-pelaku Home Stay.
-
Sebelumnya masyarakat Raja Ampat Khususnya
distrik Meos Mansar dan Waigeo Selatan,
-
banyak pemuda-pemuda yang bekerja di resort
yang ada di kabupaten Raja Ampat.
-
Sehingga mulai mengerti tentang pariwisata.
-
Begitu mengerti mereka mengambil keputusan berhenti dari perusahaan atau dari resort tersebut
-
dan mendirikan Home Stay sendiri.
-
Dari tahun ke tahun mulai ada penambahan-penambahan Home Stay
-
sampai saat ini, (ada) empat puluh tambah
lima belas, lima puluh lima.
-
Setelah dua tahun, ada satu pengusaha datang kepada saya disini
-
pada waktu itu dia bertanya kepada staff saya
-
dia bilang "siapa pemilik Home Stay?"
-
lalu mereka bilang "yang punya itu bapa Matias Mayor"
-
karena mungkin keberadaan saya tidak rapih dan tidak bagus
-
jadi dia tidak percaya.
-
Dia bertanya lagi, "siapa punya Home Stay?"
-
"itu sudah yang punya bapak Matias Mayor"
-
Dia menemui saya, begitu dia buka koper saya lihat isinya uang
-
dari model warna merah dan warna biru itu sama.
-
Tapi saya befikir dalam hati saya,
-
uang itu seberapa?
-
Kalau dia bayar saya dengan 200 juta, saya panggil saya punya keluarga-keluarga,
-
adik-adik saya datang kemari, saya bagi satu orang
sekian satu orang sekian,
-
satu minggu saja uang duaratus juta itu habis.
-
Saya ingin jadi pengusaha sendiri
-
dan saya juga ingin menjadi,
kami punya bahasa bilang, mau jadi Amber.
-
Jadi menjadi tuan di negeri sendiri.
-
Saya punya keinginan yang sangat besar
-
dan keinginan saya ke depan untuk dua atau
tiga tahun ke depan saya harus seperti resort.
-
Dan saya punya karyawan harus juga banyak.
-
Saya mengambil karyawan dari kampung-kampung,
-
kami sama-sama kerja di tempat ini untuk kami sama-sama bisa hidup