Misteri dan keajaiban di kedalaman laut - David Gallo

Di bagian samudera yang terdalam dan tergelap, terdapat banyak ekosistem yang bahkan lebih beraneka ragam dari hutan hujan tropis. Ahli biologi laut David Gallo membawa kita mengarungi kedalaman lautan -- mulai dari palung terdalam sampai ke reruntuhan Titanic -- untuk menjelajahi keajaiban dan keindahan kehidupan di dalam laut.

Dulu saya sangat kesulitan di sekolah
karena memiliki ADD,

hingga kini saya sudah mengidapnya
selama 30 tahun.

Sulit untuk memusatkan perhatian
di biologi, geologi,

fisika, kimia,
-- sangat sulit bagi saya.

Hanya satu yang tertangkap perhatian saya,

yaitu planet yang dinamakan Bumi.

Tetapi, di sini kamu lihat bahwa
sebagian besar Bumi berupa air.

Nah, itu Lautan Pasifik.

70% dari Bumi diselimuti air
dan kamu mungkin mengaku,

"Saya memahami Bumi,
karena tinggal di situ."

Tidak. Kamu tidak tahu Bumi,
karena sebagian besarnya ditutupi air

yang rata-rata kedalamannya
sekitar 3 km.

Bayangkanlah gedung pencakar langit

seperti gedung Empire State,
atau gedung Chrysler,

rata-rata kedalaman laut
sekitar 15 kali gabungan keduanya.

Kita baru mengeksplorasi 5% saja
dari apa yang ada di dalam air itu.

"Eksplorasi," yang artinya pertama kali
mengintip apa yang ada di sana.

Maka hari ini saya ingin menunjukkan

beberapa hal mengenai planet ini,
mengenai samudra.

Saya mulai dari perairan dangkal
sampai ke laut dalam,

saya harap, kamu juga
akan menemukan sesuatu

yang akan menarikmu untuk
menyelidiki lebih jauh planet Bumi ini.

Kamu pasti pernah melihat
berbagai jenis terumbu karang,

terutama yang pernah
ke pantai, snorkeling,

terumbu karang sungguh menakjubkan
-- penuh kehidupan,

ada binatang besar maupun kecil,
yang jinak ataupun berbahaya,

ikan hiu, paus, dan sebagainya.

Mereka perlu dilindungi dari manusia.
Tempat yang sungguh indah.

Tetapi, mungkin kamu
sama sekali belum tahu

di bagian lautan yang sangat dalam,

terdapat banyak letusan gunung api.

Lebih dari 80% gunung berapi di Bumi
terdapat di dasar lautan.

Bahkan ada apinya.

Bayangkan, api di dalam laut,
sedang menyala saat ini juga.

Di seluruh dunia, di Samudera Pasifik,
Atlantik, Hindia,

Di tempat ini, di dasar laut,
bebatuannya menjadi cairan.

Juga ada ombak di dasar laut.

Kamu kira tak ada kehidupan di situ

Ternyata dari dekat,
bahkan di tempat terdalam,

tergelap di dasar Bumi,
kita temukan kehidupan,

pertanda bahwa kehidupan
benar-benar ingin terjadi.

Sungguh semua itu sangat menakjubkan.

Setiap kali kita menyelam ke dasar laut,

menjelajah dengan kapal selam
dan robot-robot,

kita biasanya menemukan
sesuatu yang mengejutkan,

terkadang mengherankan
dan terkadang revolusioner.

Lihatlah kolam air ini.

Di sekitar kolam ini,
ada sebuah tebing kecil,

ada pantai berpasir putih.

Lebih dekat lagi, kamu bisa lihat
pantainya lebih jelas,

ada ombak dalam air, di bawah sana.

Yang istimewa mengenai perairan ini ialah

ini berada di dasar Teluk Meksiko.

Bayangkan kamu ada di dalam kapal selam,
melihat ke luar jendela

dan menatap ke kolam air di dalam lautan.

Kami pernah menemukan kolam,
danau, dan sungai --

tetapi di sini yang kamu lihat
adalah sungai di dasar laut

mengalir dari kiri bawah ke kanan atas.

Air benar-benar mengalir di sana.

Fenomena ini membuat kita tak habis pikir:
kenapa ini terjadi?

Kamu di dalam laut,
tetapi melihat ada perairan lagi.

Juga ada hewan yang khusus hidup
di perairan itu.

Jadi, di dasar laut --

Saya suka sekali peta ini karena
menunjukkan barisan pegunungan dasar laut.

Barisan pegunungan terbesar di dunia
yang dinamakan Pematang Tengah Samudra.

Panjangnya sekitar 80.000 km,
dan kita baru melihat sedikit sekali.

Tetapi kita sudah menemukan
ada ribuan lembah

lebih besar, lebih lebar, dan lebih dalam
daripada Grand Canyon.

Ada danau, sungai, dan air terjun
seperti disebutkan tadi.

Air terjun terbesar di planet ini
ditemukan di dalam laut dekat Islandia.

Semua ini ditemukan dalam
penjelajahan kami yang baru 5%.

Satu tantangan mengenai lautan adalah

untuk menjelajahinya
kita membutuhkan teknologi.

Tidak hanya teknologi,
tidak hanya Dave Gallo

atau satu orang saja,
melainkan suatu tim.

Diperlukan banyak
orang berbakat dalam tim itu.

Kamu harus punya teknologi
seperti kapal kami, Atlantis,

dan kapal selam kami, Alvin.

Kapal selam ini memuat tiga orang
--ini saat peluncuran Alvin--

Mereka sedang didorong ke dek kapal.

Selain mereka, ada 47 orang lainnya,
tim yang bekerja di kapal itu,

memastikan keselamatan kru Alvin.

Ketiga kru Alvin sedang berpikir
satu hal pada saat itu:

Apakah sebaiknya saya ke WC sekali lagi?
[Tertawa]

Sebab, kamu akan berada di dalam situ
selama 10 jam -- di dalam bola kecil itu.

Hanya bertiga di dalam sana
dan tak ada siapapun di sekitarmu.

Begitu kamu masuk ke dalam air,
bukan main rasanya.

Warna biru yang indah
seakan-akan meresapi tubuhmu.

Tak lagi terdengar
suara kapal di permukaan,

yang kamu dengar hanya suara sonar.

Seperti di iPhone, ada aplikasi sonar --

bunyi ping dipancarkan ke dasar laut
lalu kembali ke permukaan.

Akan ada penyelam yang mengecek
bagian luar dari kapal selamnya,

dan apabila mereka bilang "Siap,"

kamu akan turun ke dasar laut
dalam perjalanan yang menakjubkan.

Selama dua setengah jam
kamu tenggelam ke dasar lautan.

Selama dua jam itu gelap gulita.

Sebelumnya kita pikir tak ada
kehidupan di dasar laut sana.

Namun, kita jadi takjub
pada saat mulai mengamati.

Dari atas sampai bawah,
yang kita sebut "mid-water",

dari atas sampai dasar samudera,
kita temukan kehidupan.

Setiap berhenti dan mengamati,
ada kehidupan.

Saya akan tampilkan ubur-ubur,

salah satu makhluk terkeren di Bumi.

Lihatlah dia mengayun lengannya
ke sana kemari.

Ada yang mirip lobster mungil.

Yang ini hewan yang mulutnya
saling terkait menjadi satu.

Mereka binatang yang berkoloni.

Ada yang kecil, ada juga yang
lebih panjang dari panggung ini.

Hewan yang sungguh menakjubkan
dan tak dapat dijala.

Kita harus ke sana membawa kamera
dan melihatnya sendiri.

Tiap kali turun ke sana,
selalu kita temukan spesies baru.

Lautan memang penuh kehidupan.

Dan bahkan di bagian lautan terdalam --

yang terdapat pegunungan
dan mata air panas,

kita awalnya yakin,
karena airnya yang beracun,

begitu dalamnya hingga
kapal Titanic pun hancur,

seperti kamu meremukkan
cangkir kertas dengan tangan,

yakin sekali bahwa
tak ada kehidupan di sana.

Tetapi, justru kita temukan kehidupan
yang lebih beragam dan padat

daripada hutan hujan tropis.

Jadi seketika itu, dengan memandang
ke luar jendela kapal selam

kita menemukan satu hal
yang mengubah total

cara pandang terhadap
kehidupan di Bumi,

yaitu bahwa kehidupan tak selalu
bergantung pada cahaya matahari.

Ada juga hewan besar di bawah sana--
beberapa sudah dikenal, seperti Dumbo.

Saya suka sekali Dumbo yang hebat ini.

Yang ini --sayang sekali tidak ada
lebih banyak rekamannya.

Kita sedang merencanakan ekspedisi lagi
untuk mengamatinya.

Mungkin setahun lagi
kita akan mendapatkannya.

Kamu bisa cari di internet.

Vampyroteuthis infornalis.
Si cumi-cumi vampir.

Bukan main kerennya.

Di kedalaman laut yang gelap,
tentakelnya berpendar,

jadi kalau dia mendekatimu,
merentangkan lengan di kegelapan

kamu hanya akan melihat
pendaran cahayanya.

Pada saat bersamaan,
dia mendekatimu.

Ketika melarikan diri, ada bulatan menyala
di bokongnya yang mirip mata.

Bayangkan, ada mata bersinar
di bokongnya.

Hebat sekali kan?
Hewan ini memang benar-benar keren.

Saat melindungi diri, cumi-cumi vampir

menarik selubung hitam
menyelimuti seluruh tubuhnya

bergulung seperti bola.
Sungguh luar biasa.

Lalu "Kapal Impian" ini--

seratus tahun yang lalu di bulan April,
semestinya tiba di New York.

Inilah Kapal Titanic.

Tahun lalu saya jadi
co-leader ekspedisinya.

Banyak sekali yang kita pelajari
tentang kapal ini.

Sekarang Titanic menjadi tempat
yang menarik untuk biologi

karena banyak binatang
telah tinggal di dalam Titanic.

Mikroba bahkan memakan
rangka kapal ini.

Inilah haluan Titanic, tempat Jack
merasa bak penguasa dunia.

Ekspedisi ini berjalan lancar sekali
dan yang menarik ialah

suatu hari kita akan membuat
Titanic virtual

sehingga kamu cukup duduk di rumah
menggenggam tuas kendali

dan mengenakan headset,
untuk turut menjelajahi Titanic.

Inilah yang ingin kita lakukan,
membuat dunia maya,

sehingga bukan hanya Dave Gallo
atau orang lain, tetapi kamu.

Kamu yang akan menjelajahinya sendiri.

Jadi ini kesimpulannya.

Lautan samudera itu
belum semua terjelajahi

dan ini sungguh penting sekali,

sebab ini penting bagi kita manusia.

7 miliar manusia menghuni planet ini

dan kita semua terpengaruhi oleh laut

karena lautan mengendalikan udara
yang kita hirup, air yang kita minum,

makanan yang kita makan.

Semuanya dikendalikan
oleh keadaan di lautan

sedangkan kita masih
belum tuntas menjelajahinya --

baru 5%.

Satu hal yang ingin saya sampaikan,

dari 5% hal menarik yang sudah
saya tunjukkan tadi,

masih ada lagi yang lainnya.

Setiap penyelaman di lautan sana
selalu ditemukan sesuatu yang baru.

Nah, jadi apa yang ada di 95% sisanya?

Masih adakah hal menarik lainnya
atau sudah kita temukan semua?

Dan, saya sampaikan bahwa lautan itu
penuh dengan kejutan.

Ada kutipan yang saya suka
dari Marcel Proust:

"Sesungguhnya pelayaran eksplorasi
bukan sebatas mencari daratan baru,"

"tetapi untuk memiliki mata yang baru."

Harapan saya, dengan menunjukkan
sebagian hal-hal tadi,

memberimu pandangan baru
tentang planet ini,

dan saya ingin kamu coba
untuk berpikir secara berbeda.

Terima kasih banyak.
Terima kasih.

[Tepuk tangan]