Alanna Shaikh: Bagaimana saya mempersiapkan diri untuk menderita Alzheimer
-
0:01 - 0:02Saya ingin berbicara tentang ayah saya.
-
0:02 - 0:05Ayah saya menderita Alzheimer.
-
0:05 - 0:09Dia mulai menunjukkan gejalanya sekitar 12 tahun yang lalu
-
0:09 - 0:12dan secara resmi didiagnosis pada tahun 2005.
-
0:12 - 0:16Kini sakit ayah sudah parah. Dia perlu dibantu untuk makan,
-
0:16 - 0:20untuk berpakaian, dia tidak tahu dia ada di mana
-
0:20 - 0:24atau kapan, dan hal itu sangatlah berat.
-
0:24 - 0:28Ayah adalah pahlawan dan mentor selama hidup saya
-
0:28 - 0:31dan saya menghabiskan dasawarsa terakhir ini menyaksikan ayah menghilang.
-
0:31 - 0:39Ayah saya tidak sendirian. Ada sekitar 35 juta orang yang mengalami kepikunan
-
0:39 - 0:44dan pada tahun 2030 mereka memperkirakan angkanya berliipat ganda menjadi 70 juta orang.
-
0:44 - 0:46Itu sangat besar.
-
0:46 - 0:53Kepikunan itu menakutkan. Wajah yang linglung dan tangan yang bergetar,
-
0:53 - 0:57jumlah penderitanya yang besar, itu semua membuat kita takut.
-
0:57 - 1:00Dan karena ketakutan itu, kita cenderung melakukan salah satu dari dua hal ini:
-
1:00 - 1:06Kita menyangkalnya, "Bukan saya, itu tidak berhubungan dengan saya dan tidak akan terjadi pada saya."
-
1:06 - 1:09Atau kita memutuskan untuk mencegahnya.
-
1:09 - 1:14Kita tidak akan menjadi pikun karena kita melakukan semuanya dengan benar.
-
1:14 - 1:20Saya melihat cara yang ketiga: Mempersiapkan diri untuk menderita Alzheimer.
-
1:20 - 1:26Mencegah itu bagus, dan saya melakukan hal-hal untuk mencegah Alzheimer.
-
1:26 - 1:31Saya makan dengan baik, berolahraga setiap hari dan menjaga pikiran agar tetap aktif,
-
1:31 - 1:34itulah yang disarankan oleh penelitian.
-
1:34 - 1:38Namun penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada yang melindungi 100 persen,
-
1:38 - 1:42Jika monster itu menginginkan Anda, dia akan berhasil.
-
1:42 - 1:44Itulah yang terjadi pada ayah saya.
-
1:44 - 1:50Ayah saya seorang profesor di universitas dwibahasa. Ayah hobi bermain catur, bridge, dan menulis tajuk utama.
-
1:50 - 1:54(Tawa)
-
1:54 - 1:56Namun ayah saya menjadi pikun.
-
1:56 - 1:59Jika monster itu menginginkan Anda, dia akan berhasil.
-
1:59 - 2:04Terutama jika Anda adalah saya, karena saya memiliki keturunan Alzheimer.
-
2:04 - 2:08Jadi saya bersiap untuk menderita Alzheimer.
-
2:08 - 2:10Berdasarkan apa yang saya pelajari dari merawat ayah saya
-
2:10 - 2:15dan meneliti bagaimana rasanya hidup sebagai orang pikun, saya berfokus pada tiga hal.
-
2:15 - 2:21Saya mengubah cara saya bersenang-senang. Saya melatih kekuatan fisik saya,
-
2:21 - 2:28dan -- ini yang lebih sulit -- saya mencoba menjadi orang yang lebih baik.
-
2:28 - 2:34Mari kita mulai dengan hobi: Saat Anda menjadi pikun, Anda semakin sulit untuk menikmati diri sendiri.
-
2:34 - 2:38Anda tidak dapat duduk dan berbicara panjang lebar dengan teman lama, karena Anda tidak tahu siapa mereka.
-
2:38 - 2:42Tidak nyaman juga menonton televisi, bahkan sering sangat menakutkan.
-
2:42 - 2:45Dan membaca hampir mustahil.
-
2:45 - 2:48Saat Anda merawat seseorang dengan kepikunan, Anda sedang dilatih,
-
2:48 - 2:54Anda dilatih untuk terlibat dalam kegiatan yang lazim, praktis, dan bersifat terbuka.
-
2:54 - 2:58Bersama ayah saya, hal itu ternyata membuatnya mengisi borang.
-
2:58 - 3:04Ayah dulunya seorang profesor di sekolah negeri; ayah tahu mengenai kertas kerja.
-
3:04 - 3:08Ayah akan menulis namanya pada setiap baris dan mencentang kotaknya,
-
3:08 - 3:11ayah menuliskan angka di tempat yang dia rasa seharusnya berisi angka.
-
3:11 - 3:15Hal itu membuat saya berpikir, apa yang akan diberikan pengasuh saya nanti?
-
3:15 - 3:20Saya putri ayah saya, saya banyak membaca, menulis, dan berpikir tentang kesehatan global.
-
3:20 - 3:25Apakah mereka akan memberi jurnal akademik untuk dicorat-coret?
-
3:25 - 3:28Apakah mereka akan memberi bagan dan grafik untuk diwarnai?
-
3:28 - 3:32Jadi saya belajar melakukan hal-hal yang praktis.
-
3:32 - 3:37Saya selalu suka menggambar. Jadi saya banyak melakukannya walaupun gambar saya tidak bagus.
-
3:37 - 3:43Saya belajar origami dasar. Saya dapat membuat kotak yang besar.
-
3:43 - 3:45(Tawa)
-
3:45 - 3:52Dan saya belajar merajut, sejauh ini saya bisa merajut bola kusut.
-
3:52 - 3:57Namun, tidak masalah apakah saya pandai melakukannya. Yang penting tangan saya tahu cara melakukannya.
-
3:57 - 4:00Karena semakin banyak hal yang lazim, semakin banyak yang diketahui tangan saya,
-
4:00 - 4:05semakin banyak hal yang bisa saya lakukan saat otak saya tidak berjalan lagi.
-
4:05 - 4:10Mereka berkata orang-orang yang terlibat dalam kegiatan lebih bahagia,
-
4:10 - 4:15lebih mudah bagi pengasuh mereka dan bahkan itu dapat memperlambat penyakitnya.
-
4:15 - 4:17Bagi saya semua itu tampak seperti kemenangan.
-
4:17 - 4:20Saya ingin menjadi sebahagia mungkin selama saya bisa.
-
4:20 - 4:25Banyak orang tidak tahu bahwa Alzheimer memiliki gejala fisik,
-
4:25 - 4:29dan juga gejala kognitif. Anda kehilangan indera keseimbangan,
-
4:29 - 4:35otot Anda bergetar, dan itu cenderung membuat orang menjadi lebih tidak aktif.
-
4:35 - 4:37Mereka menjadi takut untuk bergerak atau berjalan.
-
4:37 - 4:41Jadi saya melakukan kegiatan yang membangun indera keseimbangan saya.
-
4:41 - 4:45Saya melakukan yoga dan tai chi untuk meningkatkan keseimbagan sehingga saat saya mulai
-
4:45 - 4:47kehilangan keseimbangan itu, saya masih dapat bergerak.
-
4:47 - 4:51Saya melakukan latihan beban, sehingga otot saya menjadi kuat
-
4:51 - 4:55sehingga saat saya mulai layu, saya masih memiliki waktu untuk dapat bergerak.
-
4:55 - 5:01Akhirnya yang ketiga. Saya berusaha menjadi orang yang lebih baik.
-
5:01 - 5:06Ayah saya adalah orang yang baik dan penyayang sebelum menderita Alzheimer, dan begitu pula sekarang.
-
5:06 - 5:11Saya melihatnya kehilangan kecerdasan, selera humor, dan kemampuan berbahasanya,
-
5:11 - 5:15namun saya juga melihat: Ayah sayang pada saya, juga pada putra saya,
-
5:15 - 5:19dia sayang pada saudara saya, ibu saya, dan pengasuhnya.
-
5:19 - 5:23Dan rasa sayang itu membuat kami ingin bersamanya, bahkan hingga sekarang,
-
5:23 - 5:25walaupun hal itu sangat sulit.
-
5:25 - 5:28Saat Anda mengambil semua yang dia pelajari di dunia ini
-
5:28 - 5:30hatinya yang murni masih bersinar.
-
5:30 - 5:34Saya tidak pernah sebaik dan sepenyayang ayah saya.
-
5:34 - 5:37Dan yang perlu saya lakukan adalah belajar menjadi seperti itu.
-
5:37 - 5:43Saya perlu hati murni yang akan selamat walaupun dilucuti oleh kepikunan
-
5:43 - 5:45Saya tidak ingin menderita Alzheimer.
-
5:45 - 5:49Saya ingin ada perawatan yang bisa melindungi saya 20 tahun lagi.
-
5:49 - 5:53Namun jika saya menderita Alzheimer, saya akan siap.
-
5:53 - 5:54Terima kasih.
-
5:54 - 6:03(Tepuk tangan)
- Title:
- Alanna Shaikh: Bagaimana saya mempersiapkan diri untuk menderita Alzheimer
- Speaker:
- Alanna Shaikh
- Description:
-
Saat dihadapkan dengan orang tua yang menderita Alzheimer, sebagian besar dari kita menyangkalnya ("Itu tidak akan terjadi padaku,") atau kita berusaha keras mencegahnya. Namun ahli kesehatan global dan TED Fellow Alanna Shaikh melihatnya dengan berbeda. Dia mengambil tiga langkah nyata untuk mempersiapkan diri -- jika saat itu datang -- saat dia sendiri menderita Alzheimer.
- Video Language:
- English
- Team:
- closed TED
- Project:
- TEDTalks
- Duration:
- 06:26
Dimitra Papageorgiou approved Indonesian subtitles for How I'm preparing to get Alzheimer's | ||
Alia Makki accepted Indonesian subtitles for How I'm preparing to get Alzheimer's | ||
Alia Makki edited Indonesian subtitles for How I'm preparing to get Alzheimer's | ||
Antonius Yudi Sendjaja edited Indonesian subtitles for How I'm preparing to get Alzheimer's | ||
Antonius Yudi Sendjaja added a translation |