Adik saya terbunuh karena fobia Islam. Mari hentikan kebencian ini.
-
0:01 - 0:03Tahun lalu,
-
0:03 - 0:05tiga anggota keluarga saya
dibunuh secara brutal -
0:05 - 0:07dalam kejahatan berbasis SARA.
-
0:08 - 0:10Sangat berat bagi saya
-
0:10 - 0:12untuk berdiri di atas panggung ini,
-
0:12 - 0:14namun demi adik saya Deah,
-
0:14 - 0:15istrinya Yusor,
-
0:15 - 0:17dan adiknya Razan
-
0:17 - 0:19saya tidak punya pilihan lain.
-
0:19 - 0:23Saya berharap setelah ini
Anda dapat membuat sebuah pilihan, -
0:23 - 0:25dan bergabung bersama saya
melawan kebencian. -
0:27 - 0:30Tanggal 27 Desember 2014:
-
0:30 - 0:32Pagi hari pernikahan adik saya.
-
0:32 - 0:34Ia meminta saya untuk menyisir rambutnya
-
0:34 - 0:36untuk persiapan mengambil foto pernikahan.
-
0:36 - 0:42Pemuda berusia 23 tahun, tinggi 1,9 meter,
penggemar berat Steph Curry -- -
0:42 - 0:45(Tertawa)
-
0:45 - 0:49Seorang calon dokter gigi Amerika
yang siap mengabdi pada dunia. -
0:50 - 0:52Saat Deah dan Yusor berdansa
untuk pertama kalinya, -
0:52 - 0:54saya melihat cinta
terpancar dari matanya, -
0:54 - 0:56kebahagiaan Yusor,
-
0:56 - 0:59saya merasakan kebahagiaan
yang tidak terkira ketika itu. -
0:59 - 1:02Saya berjalan ke belakang aula,
menangis terharu. -
1:02 - 1:04Saat lagu kedua selesai diputar,
-
1:04 - 1:06Deah menghampiri saya,
-
1:06 - 1:07lalu memeluk
-
1:07 - 1:08dan mengayun-ayun saya.
-
1:09 - 1:10Bahkan pada saat itu,
-
1:10 - 1:12di tengah hiruk pikuk suasana,
-
1:12 - 1:13Deah memperhatikan saya.
-
1:13 - 1:16Ia memegang wajah saya dan berkata,
-
1:16 - 1:17"Suzanne,
-
1:17 - 1:20aku bisa menjadi
diriku yang sekarang karenamu. -
1:23 - 1:25Terima kasih untuk segalanya.
-
1:25 - 1:27Aku sayang padamu."
-
1:27 - 1:30Sebulan kemudian, saya berkunjung
sebentar ke North Carolina, -
1:30 - 1:33dan pada malam terakhir di rumah,
saya naik ke atas, ke kamar Deah, -
1:33 - 1:36penasaran ingin tahu perasaannya
sebagai pengantin baru. -
1:37 - 1:39Sambil tersenyum lebar Deah berkata,
-
1:39 - 1:44"Aku sangat bahagia. Aku mencintainya.
Dia gadis luar biasa." -
1:44 - 1:45Saya setuju dengannya.
-
1:45 - 1:47Di usianya yang masih 21 tahun,
Yusor diterima -
1:47 - 1:50di jurusan yang sama dengan Deah:
Kedokteran Gigi di UNC. -
1:50 - 1:54Dia juga menyukai permainan basket,
dan bahkan meminta Deah -
1:54 - 1:58untuk mengawali bulan madu mereka
dengan menonton tim NBA favorit mereka -
1:58 - 1:59LA Lakers.
-
1:59 - 2:01Coba lihat saja gayanya.
-
2:01 - 2:05(Tertawa)
-
2:07 - 2:10Saya tidak akan pernah melupakan
momen ketika saya duduk dengan Deah, -
2:10 - 2:13menyaksikan betapa dia sungguh bahagia.
-
2:13 - 2:16Adik saya, si penggemar berat basket,
-
2:16 - 2:19sekarang sudah menjadi
pria muda yang hebat. -
2:19 - 2:22Nomor satu di kelasnya,
-
2:22 - 2:24dan bersama Yusor dan Razan,
-
2:24 - 2:28dia aktif dalam berbagai kegiatan sosial
baik lokal maupun internasional. -
2:28 - 2:30yang ditujukan untuk tuna wisma
dan pengungsi, -
2:30 - 2:33termasuk bakti sosial kedokteran gigi
yang mereka rencakan -
2:33 - 2:35untuk pengungsi Suriah di Turki.
-
2:35 - 2:37Razan yang masih berusia 19 tahun,
-
2:37 - 2:40memanfaatkan keahliannya
di bidang arsitektur -
2:40 - 2:42untuk membantu di lingkungannya,
-
2:42 - 2:46antara lain dengan mendesain
paket bantuan untuk tuna wisma. -
2:46 - 2:48Begitulah mereka.
-
2:49 - 2:50Malam itu,
-
2:50 - 2:53saya menarik napas panjang,
menatap Deah dan berkata, -
2:53 - 2:57"Aku sangat bangga padamu."
-
2:57 - 2:59Deah memeluk saya,
-
2:59 - 3:01dan mengucapkan selamat tidur,
-
3:01 - 3:03dan keesokan harinya saya pergi
tanpa membangunkannya -
3:03 - 3:05untuk kembali ke San Francisco.
-
3:05 - 3:09Ternyata itu adalah kali terakhir
saya memeluknya. -
3:11 - 3:14Sepuluh hari kemudian, saya sedang bekerja
di RS Umum San Francisco -
3:14 - 3:17ketika saya menerima banyak sekali
SMS aneh berisi ucapan belasungkawa. -
3:17 - 3:19Saya bingung, lalu saya
menelepon Ayah saya, -
3:19 - 3:21yang dengan tenang berkata,
-
3:21 - 3:23"Ada penembakan di perumahan
Deah di Chapel Hill. -
3:23 - 3:26Sekarang masih dibarikade.
Hanya itu yang kita tahu." -
3:26 - 3:29Seusai menelpon, saya langsung
meng-google "Penembakan di Chapel Hill." -
3:29 - 3:31Sebuah artikel muncul.
-
3:31 - 3:32Di situ tertulis:
-
3:32 - 3:35"Tiga orang tertembak di belakang kepala
-
3:35 - 3:37dan dipastikan meninggal seketika di TKP."
-
3:37 - 3:39Saat itu juga saya tahu.
-
3:39 - 3:42Saya jatuh terjerembab
ke lantai rumah sakit, -
3:42 - 3:43menangis meraung-raung.
-
3:43 - 3:46Saya naik penerbangan pertama
dari San Franciso, -
3:46 - 3:48lemas dan kehilangan fokus.
-
3:48 - 3:51Saya berjalan ke dalam rumah dan
jatuh ke pelukan kedua orang tua saya, -
3:51 - 3:52terisak-isak.
-
3:52 - 3:55Saya lalu berlari ke kamar Deah
seperti biasanya, -
3:55 - 3:57mencoba menemukan sosoknya,
-
3:57 - 4:01dan hanya menemukan kekosongan
yang takkan pernah tergantikan. -
4:04 - 4:06Hasil investigasi dan laporan otopsi
-
4:06 - 4:09menjabarkan kronologi kejadian hari itu.
-
4:10 - 4:12Deah baru saja turun bus dari kampus,
-
4:12 - 4:15sementara Razan sedang berkunjung
untuk makan malam -
4:15 - 4:16bersama Yusor di rumah.
-
4:17 - 4:20Saat santap malam dimulai,
terdengar suara pintu diketuk. -
4:20 - 4:22Ketika Deah membuka pintu,
-
4:22 - 4:25seorang tetangga pria langsung
menembak membabi buta ke arahnya. -
4:27 - 4:29Berdasarkan rekaman telepon 911,
-
4:29 - 4:31Razan dan Yusor terdengar berteriak.
-
4:31 - 4:35Penembak berjalan ke arah dapur
dan menembak Yusor di panggul, -
4:35 - 4:36membuatnya tak dapat bergerak.
-
4:36 - 4:38Dari belakang ia mendekati Yusor
-
4:38 - 4:40menempelkan senjatanya ke kepala Yusor,
-
4:40 - 4:43dan dengan satu peluru,
menembus otak Yusor. -
4:44 - 4:48Ia lalu berjalan ke arah Razan,
yang berteriak minta ampun, -
4:48 - 4:50dan layaknya mengeksekusi mati,
menembakkan satu peluru -
4:52 - 4:54ke bagian belakang kepala,
-
4:54 - 4:55menembak mati Razan.
-
4:55 - 4:57Sambil berjalan keluar,
-
4:57 - 4:58ia menembak Deah sekali lagi,
-
4:58 - 5:00dengan sebuah peluru di mulut.
-
5:00 - 5:02Total ada 8 peluru:
-
5:02 - 5:042 di kepala
-
5:04 - 5:052 di dada
-
5:05 - 5:07dan sisanya di kaki dan tangannya.
-
5:10 - 5:12Deah, Yusor, dan Razan dibunuh
-
5:12 - 5:14di tempat yang harusnya aman:
-
5:14 - 5:16rumah mereka sendiri.
-
5:16 - 5:19Sudah berbulan-bulan
pria ini mengganggu mereka: -
5:19 - 5:20mengetuk pintu rumah,
-
5:20 - 5:23mengacungkan pistolnya beberapa kali.
-
5:23 - 5:26Akun Facebooknya penuh dengan
posting berbau anti agama. -
5:26 - 5:29Yusor benar-benar
merasa terganggu oleh pria ini. -
5:30 - 5:32Ketika Yusor pindah ke situ,
-
5:33 - 5:37pria ini mengungkapkan ketidaksukaannya
akan penampilan Yusor dan ibunya. -
5:37 - 5:40Tapi ibu Yusor meminta Yusor
untuk tetap ramah pada pria itu, -
5:40 - 5:41karena lama-kelamaan,
-
5:41 - 5:44pria tersebut akan mengenal
mereka lebih baik. -
5:46 - 5:48Mungkin kita sudah mati rasa
akan kebencian, -
5:48 - 5:52hingga kita tidak menyangka kebencian bisa
berubah menjadi kekerasan yang mematikan. -
5:54 - 5:56Pria itu menyerahkan diri ke polisi
-
5:56 - 5:59tak lama setelah pembunuhan itu,
-
5:59 - 6:01ia mengaku telah membunuh tiga orang,
-
6:01 - 6:02dengan cara eksekusi mati,
-
6:02 - 6:04karena permasalahan parkir.
-
6:05 - 6:08Pagi itu polisi mengeluarkan
pernyataan prematur, -
6:08 - 6:10yang isinya sama dengan
pengakuan pria itu, -
6:10 - 6:13tanpa interogasi atapun
pemeriksaan lebih lanjut. -
6:13 - 6:16Padahal ternyata tidak ada
permasalahan parkir. -
6:16 - 6:17Tidak ada pelanggaran.
-
6:17 - 6:19Tidak ada kekerasan.
-
6:19 - 6:21Tapi sudah terlambat.
-
6:21 - 6:24Dalam waktu 24 jam,
kasus ini sudah dilaporkan -
6:24 - 6:27oleh media sebagai "permasalahan parkir."
-
6:30 - 6:33Saya duduk di tempat tidur Deah
dan teringat kata-katanya, -
6:33 - 6:36kata-kata yang terlontar begitu saja
dengan penuh kasih sayang, -
6:36 - 6:39"Aku bisa menjadi
diriku yang sekarang karenamu." -
6:39 - 6:42Itulah yang memberi saya kekuatan
untuk bangkit dari kesedihan -
6:42 - 6:43dan berbicara.
-
6:43 - 6:46Saya tidak akan membiarkan berita
kematian keluarga saya dikecilkan -
6:46 - 6:49ke segmen berita yang bahkan
tidak dibahas oleh media lokal. -
6:49 - 6:52Mereka dibunuh oleh tetangga mereka
karena agama mereka, -
6:52 - 6:56karena selembar kain yang
mereka kenakan di atas kepala, -
6:56 - 6:58karena mereka jelas-jelas
tampak sebagai Muslim. -
7:01 - 7:04Di antaranya yang membuat saya
begitu marah ketika itu -
7:04 - 7:06adalah seandainya
kami bertukar tempat, -
7:06 - 7:09seandainya seorang Arab, Muslim,
atau orang yang tampak seperti Muslim -
7:09 - 7:14membunuh tiga mahasiswa kulit putih
Amerika dengan brutal, -
7:14 - 7:15di rumah mereka sendiri,
-
7:15 - 7:17kita sebut apa?
-
7:18 - 7:19Serangan teroris.
-
7:20 - 7:23Tapi saat orang kulit putih
melakukan kekerasan di Amerika, -
7:23 - 7:25mereka bekerja sendiri,
-
7:25 - 7:26sakit jiwa,
-
7:26 - 7:29atau lepas kendali karena
permasalahan parkir. -
7:31 - 7:34Saya tahu saya harus berbicara
untuk keluarga saya, -
7:34 - 7:36saya melakukan cara satu-satunya
yang saya tahu: -
7:36 - 7:39saya mengirim pesan Facebook
ke semua orang yang saya kenal -
7:39 - 7:41dan bekerja di media massa.
-
7:41 - 7:43Beberapa jam kemudian,
-
7:43 - 7:46ketika rumah kami ramai
didatangi saudara dan teman, -
7:46 - 7:50tetangga kami Neal menghampiri
orang tua saya dan duduk di sebelah mereka -
7:50 - 7:52dan bertanya,
"Apa yang bisa saya bantu?" -
7:53 - 7:57Neal adalah jurnalis dengan
pengalaman lebih dari 20 tahun, -
7:57 - 8:00namun ia tidak bertanya dalam
kapasitasnya sebagai wartawan, -
8:00 - 8:02melainkan sebagai tetangga
yang ingin menolong. -
8:02 - 8:04Saya meminta pendapatnya
-
8:04 - 8:07mengenai banyaknya permintaan
wawancara dari media lokal. -
8:07 - 8:10Ia menawarkan diri untuk
menggelar konferensi pers -
8:10 - 8:12di gedung serbaguna setempat.
-
8:13 - 8:16Saya tak tahu bagaimana saya bisa
berterima kasih padanya. -
8:17 - 8:20"Tentukan waktunya, dan aku akan
mengundang semua stasiun berita," katanya. -
8:21 - 8:24Neal membantu kami melakukan sesuatu
yang tidak bisa kami lakukan sendiri -
8:24 - 8:25di saat sulit.
-
8:26 - 8:27Saya memberi pernyataan pers,
-
8:27 - 8:29masih memakai baju operasi
malam sebelumnya. -
8:30 - 8:32Dan dalam 24 jam sejak pembunuhan itu,
-
8:32 - 8:35saya diwawancarai oleh Anderson Cooper
dari CNN. -
8:35 - 8:37Hari berikutnya, surat kabar ternama --
-
8:37 - 8:40termasuk the New York Times,
Chicago Tribune -- -
8:40 - 8:42memberitakan tentang
Deah, Yusor dan Razan, -
8:42 - 8:45sehingga kami dapat
mengklarifikasi kejadian -
8:45 - 8:48dan menyoroti kebencian terhadap Muslim
yang mulai dianggap umum. -
8:51 - 8:52Saat ini,
-
8:53 - 8:57sepertinya fobia Islam telah menjadi
bentuk fanatisme yang diterima masyarakat. -
8:58 - 9:00Orang muslim hanya dapat
bersabar dan tersenyum. -
9:01 - 9:03Tatapan benci,
-
9:03 - 9:05rasa takut yang kentara saat naik pesawat,
-
9:05 - 9:09pemeriksaan acak di bandara
yang hampir 99% terjadi. -
9:10 - 9:11Tidak hanya itu saja.
-
9:12 - 9:16Ada politisi yang memanfaatkan
situasi ini untuk kepentingannya. -
9:16 - 9:17Di Amerika,
-
9:17 - 9:19kita punya capres seperti Donald Trump,
-
9:19 - 9:22yang dengan santai menghimbau
pendataan Muslim Amerika, -
9:22 - 9:26melarang imigran dan pengungsi muslim
untuk memasuki AS. -
9:26 - 9:29Bukan kebetulan bahwa
kejahatan SARA meningkat -
9:29 - 9:32seiring dengan siklus pemilihan umum.
-
9:35 - 9:37Beberapa bulan lalu, Khalid Jabara,
-
9:37 - 9:39seorang warga AS keturunan Lebanon
beragama Kristen, -
9:39 - 9:42dibunuh di Oklahoma oleh tetangganya--
-
9:42 - 9:45oleh seorang pria yang memanggilnya
"orang Arab menjijikkan." -
9:45 - 9:47Pria ini sebelumnya dipenjara
selama hanya 8 bulan, -
9:47 - 9:50setelah mencoba menabrak ibunda Khalid
dengan mobilnya. -
9:52 - 9:54Mungkin Anda belum pernah mendengar
berita tentang Khalid, -
9:55 - 9:57karena kisahnya tidak diberitakan
di media nasional. -
9:57 - 10:00Namun paling tidak kita bisa menyebutnya
sebagaimana mestinya: -
10:00 - 10:01kejahatan SARA.
-
10:01 - 10:04Setidaknya kita bisa mendiskusikannya,
-
10:04 - 10:08karena kekerasan dan kebencian
tidak terjadi begitu saja. -
10:12 - 10:13Tak lama setelah kembali bekerja,
-
10:13 - 10:16saat saya bertugas
sebagai dokter jaga senior, -
10:16 - 10:18salah seorang pasien melirik
ke teman sejawat saya, -
10:18 - 10:21memberi isyarat dan berkata,
"San Bernardino," -
10:21 - 10:24mengacu pada serangan teroris
yang belum lama ini terjadi. -
10:24 - 10:28Padahal saya baru saja kehilangan
3 anggota keluarga karena fobia Islam, -
10:28 - 10:31dan menjadi aktivis yang lantang
menyuarakan bagaimana mengatasi -
10:31 - 10:33tindakan penindasan serupa,
-
10:33 - 10:34meski demikian --
-
10:34 - 10:35tak ada yang bersuara.
-
10:36 - 10:37Saya merasa patah semangat.
-
10:37 - 10:39Dipermalukan.
-
10:39 - 10:41Beberapa hari kemudian, pasien yang sama
-
10:41 - 10:43melihat ke arah saya dan berkata,
-
10:43 - 10:46"Orang-orang sepertimu membunuh
orang-orang di Los Angeles." -
10:47 - 10:49Saya melihat sekitar, mengharap pembelaan.
-
10:49 - 10:51Lagi-lagi:
-
10:51 - 10:52tak ada yang bersuara.
-
10:53 - 10:55Saya menyadari bahwa lagi-lagi,
-
10:55 - 10:56saya harus membela diri saya sendiri.
-
10:58 - 11:00Saya duduk di tempat tidurnya
lalu bertanya dengan ramah, -
11:00 - 11:04"Tidakkah saya selalu memperlakukan Anda
dengan hormat dan ramah?" -
11:05 - 11:09"Tidakkah saya selalu merawat Anda
dengan penuh perhatian?" -
11:09 - 11:12Ia menunduk, menyadari
bahwa yang ia katakan salah, -
11:12 - 11:13dan di depan semua orang,
-
11:13 - 11:15ia meminta maaf dan berkata,
-
11:15 - 11:18"Saya seharusnya sadar.
Saya orang Amerika keturunan Meksiko. -
11:18 - 11:20Dan saya selalu mendapat
perlakuan serupa." -
11:23 - 11:27Kebanyakan kita mengalami
penindasan setiap hari. -
11:27 - 11:29Mungkin Anda pernah mengalaminya,
-
11:29 - 11:31apakah itu karena ras Anda,
-
11:31 - 11:32jender,
-
11:32 - 11:33orientasi seksual,
-
11:33 - 11:35atau kepercayaan beragama.
-
11:35 - 11:38Kita semua pernah menjadi saksi
atas sesuatu yang salah -
11:38 - 11:39tapi diam saja.
-
11:39 - 11:43Mungkin karena kita merasa tidak siap
untuk merespon pada saat itu. -
11:43 - 11:46Mungkin karena kita tidak sadar akan
bias kita sendiri. -
11:47 - 11:51Mungkin kita semua setuju bahwa
sikap fanatisme tidak dapat diterima, -
11:51 - 11:52tapi ketika kita menyaksikannya,
-
11:52 - 11:53kita diam saja,
-
11:53 - 11:55karena ia membuat kita tak nyaman.
-
11:56 - 11:58Sebetulnya, rasa tidak nyaman itu
-
11:58 - 12:01mengindikasikan bahwa kita
telah masuk zona kawan. -
12:01 - 12:05Ada lebih dari 3 juta muslim di Amerika.
-
12:05 - 12:08Itu adalah 1% dari keseluruhan populasi.
-
12:09 - 12:11Martin Luther King pernah berkata,
-
12:11 - 12:12"Pada akhirnya,
-
12:12 - 12:14bukan ucapan lawan yang kita ingat,
-
12:15 - 12:17melainkan diamnya kawan kita."
-
12:22 - 12:25Jadi kenapa dukungan Neal
menjadi sangat berarti? -
12:25 - 12:27Beberapa hal.
-
12:27 - 12:29Ia di sana sebagai tetangga yang peduli,
-
12:29 - 12:33dan ia juga menawarkan
keahlian dan sumber dayanya -
12:33 - 12:34pada saat dibutuhkan.
-
12:35 - 12:37Ada orang-orang yang
yang melakukan hal yang sama. -
12:37 - 12:38Larycia Hawkins,
-
12:38 - 12:42seorang profesor Afrika-Amerika
pertama di Wheaton College -
12:42 - 12:45menggunakan hijab
sebagai bentuk solidaritas -
12:45 - 12:48dengan wanita muslim yang
mengalami diskriminasi setiap hari. -
12:48 - 12:50Sebagai akibatnya,
ia kehilangan pekerjaan. -
12:52 - 12:53Dalam waktu sebulan,
-
12:53 - 12:55ia bergabung dengan University of Virginia
-
12:55 - 12:59dimana ia sekarang bekerja di bidang
pluralisme, ras, kepercayaan, dan budaya. -
13:01 - 13:03Co-founder Reddit, Alexis Ohanian,
-
13:03 - 13:07menunjukan bahwa bentuk dukungan
tidak melulu harus serius. -
13:07 - 13:10Ia mendukungan untuk
seorang gadis muslim berusia 15 tahun -
13:10 - 13:12dengan membuat emoji hijab.
-
13:12 - 13:14(Tertawa)
-
13:14 - 13:16Bentuk dukungan yang sederhana,
-
13:16 - 13:18namun dampaknya sangat besar
-
13:18 - 13:21dalam menormalisasi dan memanusiakan
orang Islam, -
13:21 - 13:24menjadikan komunitas Muslim
sebagai bagian dari "kita" -
13:24 - 13:26dan bukan "mereka."
-
13:27 - 13:30Kepala redaksi majalah Women's Running
-
13:30 - 13:34menampilkan wanita berhijab pertama
di sampul majalah kebugaran Amerika. -
13:35 - 13:37Ini adalah beberapa contoh
-
13:37 - 13:40dimana orang-orang menggunakan
posisi dan sumber daya mereka -
13:40 - 13:42di bidang akademis, teknologi, dan media
-
13:42 - 13:44untuk menyatakan dukungan mereka.
-
13:46 - 13:49Keahlian dan sumber daya apa
yang Anda miliki? -
13:49 - 13:52Apa Anda bersedia keluar dari zona nyaman
-
13:52 - 13:54dan angkat bicara ketika menyaksikan
aksi fanatik? -
13:55 - 13:56Bisakah Anda seperti Neal?
-
13:57 - 14:00Banyak tetangga yang muncul
dalam kisah ini. -
14:00 - 14:03Dan dalam lingkungan Anda,
Anda semua memiliki tetangga muslim, -
14:03 - 14:05teman sejawat,
-
14:05 - 14:07atau teman sekolah anak-anak Anda.
-
14:07 - 14:08Rangkul mereka.
-
14:08 - 14:11Biarkan mereka tahu bahwa
Anda ada di sisi mereka. -
14:11 - 14:13Mungkin rasanya kecil,
-
14:13 - 14:16tapi percayalah, itu sangat berarti.
-
14:17 - 14:21Tidak ada yang bisa mengembalikan
Deah, Yusor, dan Razan. -
14:22 - 14:24Namun jika kita angkat bicara
bersama-sama, -
14:24 - 14:26kita bisa menghentikan kebencian.
-
14:26 - 14:28Terima kasih.
-
14:28 - 14:34(Tepuk tangan)
- Title:
- Adik saya terbunuh karena fobia Islam. Mari hentikan kebencian ini.
- Speaker:
- Suzanne Barakat
- Description:
-
Pada tanggal 10 Februari 2015, adik Suzanne Barakat yang bernama Deah, adik iparnya Yusor, serta saudara adik iparnya Razan dibunuh oleh tetangga mereka di Chapel Hill, North Carolina. Pengakuan pembunuhnya, bahwa pembunuhan terjadi karena permasalahan parkir, tidak pernah diperiksa oleh media dan polisi, hingga akhirnya Suzanne berbicara dalam sebuah konferensi pers, menyatakan bahwa pembunuhan itu adalah bentuk kejahatan berbasis SARA. Setelah ia dan keluarganya berhasil meluruskan kebenaran beritanya, Suzanne mengajak kita semua untuk angkat bicara apabila menyaksikan tindak penindasan serta menyatakan dukungan terhadap mereka yang mengalami diskriminasi.
- Video Language:
- English
- Team:
- closed TED
- Project:
- TEDTalks
- Duration:
- 14:48
Dewi Barnas approved Indonesian subtitles for Islamophobia killed my brother. Let's end the hate | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Islamophobia killed my brother. Let's end the hate | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Islamophobia killed my brother. Let's end the hate | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Islamophobia killed my brother. Let's end the hate | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Islamophobia killed my brother. Let's end the hate | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Islamophobia killed my brother. Let's end the hate | ||
Dewi Barnas edited Indonesian subtitles for Islamophobia killed my brother. Let's end the hate | ||
Gita Arimanda accepted Indonesian subtitles for Islamophobia killed my brother. Let's end the hate |