Sebenarnya apa arti dari simbol ini? Adrian Treharne

Lihat pelajaran lengkap di: http://ed.ted.com/lessons/what-does-this-symbol-actually-mean-adrian-treharne

Beberapa simbol paling dikenal di dunia tercipta untuk menjual produk. Simbol lainnya untuk mengarahkan lalu lintas atau melancarkan upaya politik. Tapi ada satu simbol yang tujuan utamanya adalah untuk menolong orang. Ini mungkin dikenal sebagai simbol kursi roda, tapi nama resminya adalah Simbol Akses Internasional (ISA). Tapi sebenarnya apa arti dari simbol ini? Dan apa tujuannya? Adrian Treharne menjelaskannya.

Pelajaran oleh Adrian Treharne. Animasi oleh Kozmonot Animation Studio.

Beberapa simbol paling dikenal di dunia
tercipta untuk menjual produk,

lainnya untuk mengarahkan lalu lintas,

atau melancarkan upaya politik.

Tapi ada satu yang tujuan utamanya
membantu orang.

Biasa dikenal sebagai simbol kursi roda,

atau tanda bagi orang dengan disabilitas,

tapi nama resmi
yang dipertahankan oleh ISO

adalah Simbol Akses Internasional (ISA).

Tapi meskipun akrab di telinga,

banyak orang tidak paham
arti simbol tersebut,

yang terkait erat dengan simbol itu sendiri
dan sejarah kemunculannya.

Di tahun 1968, Komisi Internasional
Teknologi dan Aksesibilitas (ICTA),

mengadakan lomba desain.

Tujuannya mencari sebuah simbol

yang akan cepat diidentifikasi
dari jarak wajar,

yang mudah ditelaah,

sederhana,

praktis,

dan tidak akan membingungkan
dengan tanda yang sudah ada.

Pemenangnya
adalah desain tanpa sebuah kepala,

yang diciptakan oleh desainer Denmark
bernama Susanne Koefed.

Tahun berikutnya, penambahan kepala
memberikan bentuk yang lebih manusiawi,

dan dalam sepuluh tahun,

disahkan oleh PBB dan ISO.

Dengan biaya dan upaya minim,
sebuah ikon global lahir.

Beberapa perubahan terjadi
selama berpuluh-puluh tahun.

Serikat Graphic Artists Guild menambahkan
fitur yang lebih bulat dan seperti manusia,

dan di tahun 2012, Accessible Icon Project
memproduksi versi yang lebih dinamis.

Tapi sebenarnya simbol itu
melambangkan apa?

Apa tujuannya?

Simbol itu adalah tanda
adanya fasilitas di sekitar kita.

Kekuatan gambar yang sudah dikenal
secara internasional

adalah ke tujuan mana pun,

tidak perlu berbicara bahasa
atau memahami budaya setempat.

Bila membutuhkan toilet di suatu tempat,
tanda itu menunjukkan jalannya.

Tapi kebingungan muncul
dari istilah aksesibilitas,

dan maksud yang sebenarnya.

Banyak orang mengira karena simbolnya
menggambarkan sebuah kursi roda,

maka fasilitas tersebut
hanya untuk pengguna kursi roda,

atau bagi yang memiliki masalah fisik.

Tapi aksesibilitas adalah konsep yang luas

yang berlaku pada macam-macam kondisi.

Termasuk orang dengan autisme,

gangguan penglihatan,

dan penyakit autoimun,

seperti lupus, yang dapat menyebabkan
sakit dan kelelahan,

beserta banyak kondisi lainnya.

Faktanya,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

memperkirakan ada sekitar 1 miliar orang

yang mengalami beberapa bentuk kelumpuhan,

yang artinya grup ini
bisa jadi kita sendiri,

atau seorang anggota keluarga,

seorang teman kelas,

seorang teman,

atau seorang rekan kerja.

Dan orang dengan kursi roda
hanya berjumlah 65 juta,

atau total 15%.

Mayoritas orang tidak mempunyai
kelumpuhan yang tampak.

Lahan parkir, fasilitas, dan pintu masuk

didesain dengan mempertimbangkan
grup tersebut.

Itulah sebabnya belakangan ini
banyak orang mempertanyakan

apakah simbol tersebut
sesuai dengan fungsinya.

Bukan hanya masalah ketepatan.

Umumnya orang menjadi gusar,

kadang-kadang kasar,

ketika ada orang disabilitas yang tidak tampak
menggunakan fasilitas itu.

Simbol tersebut sayangnya
menciptakan masalah luas

bagi orang dan keluarga
yang berkepentingan.

Desain ulang yang terakhir
lumayan berhasil

mengatasi kekhawatiran
terkait simbol yang ada.

Tapi ada yang merasa desain ulang
masih dalam tahap pengerjaan.

Namun demikian,
ini adalah sesuatu yang sulit.

Bagaimana mengganti
simbol yang sudah dikenal di dunia?

Dan akan diganti dengan apa?