Return to Video

Mengapa tubuh manusia asimetris? - Leo Q. Wan

  • 0:07 - 0:10
    Simetri ada di mana-mana di alam,
  • 0:10 - 0:12
    dan kita biasanya mengaitkannya
    dengan keindahan:
  • 0:12 - 0:14
    daun yang berbentuk sempurna,
  • 0:14 - 0:17
    atau kupu-kupu dengan pola rumit
    yang tercermin pada setiap sayap.
  • 0:17 - 0:21
    Tapi, ternyata asimetri juga penting,
  • 0:21 - 0:23
    dan lebih umum daripada
    yang mungkin kamu pikirkan,
  • 0:23 - 0:26
    dari kepiting dengan
    satu tangan penjepit raksasa
  • 0:26 - 0:31
    hingga spesies siput yang cangkangnya
    selalu melingkar ke arah yang sama.
  • 0:31 - 0:35
    Beberapa spesies kacang
    hanya memanjat tiangnya searah jarum jam,
  • 0:35 - 0:37
    yang lain,
    hanya berlawanan arah jarum jam,
  • 0:37 - 0:41
    dan meskipun tubuh manusia
    terlihat sangat simetris dari luar,
  • 0:41 - 0:44
    beda cerita jika dari dalam.
  • 0:44 - 0:47
    Sebagian besar organ vital kita
    tersusun secara asimetris.
  • 0:47 - 0:48
    Jantung,
  • 0:48 - 0:49
    lambung,
  • 0:49 - 0:50
    limpa,
  • 0:50 - 0:52
    dan pankreas
    terletak di sebelah kiri.
  • 0:52 - 0:56
    Kantung empedu dan
    sebagian besar liver kita ada di kanan.
  • 0:56 - 0:58
    Bahkan paru-paru pun berbeda.
  • 0:58 - 1:01
    Yang kiri memiliki dua lobus,
    dan yang kanan memiliki tiga.
  • 1:01 - 1:05
    Kedua sisi otak terlihat serupa,
    tetapi fungsinya berbeda.
  • 1:05 - 1:10
    Memastikan asimetri ini terdistribusi
    dengan cara yang tepat itu sangat penting.
  • 1:10 - 1:13
    Jika semua organ dalammu terbalik,
  • 1:13 - 1:15
    suatu kondisi yang disebut situs inversus,
  • 1:15 - 1:17
    seringkali tidak berbahaya.
  • 1:17 - 1:19
    Tetapi pembalikan yang tidak lengkap
    bisa berakibat fatal,
  • 1:19 - 1:22
    terutama jika itu adalah jantung.
  • 1:22 - 1:24
    Tapi, dari mana asal asimetri ini,
  • 1:24 - 1:29
    padahal embrio terlihat identik
    pada bagian kanan dan kirinya.
  • 1:29 - 1:32
    Satu teori berfokus
    pada lubang kecil pada embrio,
  • 1:32 - 1:33
    yang disebut nodus.
  • 1:33 - 1:36
    Nodus dilapisi dengan rambut kecil
    yang disebut silia,
  • 1:36 - 1:40
    yang dapat miring
    dan berputar cepat,
  • 1:40 - 1:42
    semua dalam arah yang sama.
  • 1:42 - 1:44
    Rotasi yang disinkronkan ini
  • 1:44 - 1:48
    mendorong cairan
    dari sisi kanan embrio ke arah kiri.
  • 1:48 - 1:50
    Di tepi kiri nodus,
  • 1:50 - 1:53
    silia lainnya merasakan aliran cairan ini
  • 1:53 - 1:57
    dan mengaktifkan gen tertentu
    di sisi kiri embrio.
  • 1:57 - 2:01
    Gen-gen ini mengarahkan sel
    untuk membuat protein tertentu,
  • 2:01 - 2:02
    dan hanya dalam beberapa jam,
  • 2:02 - 2:06
    sisi kanan dan kiri embrio
    berbeda secara kimiawi.
  • 2:06 - 2:08
    Meskipun mereka masih terlihat sama,
  • 2:08 - 2:10
    perbedaan kimiawi ini
  • 2:10 - 2:14
    pada akhirnya diterjemahkan
    menjadi organ asimetris.
  • 2:14 - 2:18
    Asimetri muncul pertama di jantung.
  • 2:18 - 2:22
    Ini dimulai sebagai tabung lurus
    di sepanjang pusat embrio.
  • 2:22 - 2:24
    Ketika embrio berusia 3 minggu,
  • 2:24 - 2:27
    tabung mulai menekuk
    dan menjadi berbentuk "c",
  • 2:27 - 2:30
    lalu berputar ke arah sisi kanan tubuh.
  • 2:30 - 2:33
    Lalu, strukturnya berbeda di setiap sisi,
  • 2:33 - 2:36
    hingga akhirnya berubah menjadi
    jantung yang bentuknya asimetris.
  • 2:36 - 2:37
    Sementara itu,
  • 2:37 - 2:41
    organ utama lainnya muncul
    dari tabung sentral
  • 2:41 - 2:44
    dan tumbuh
    menjadi posisi seperti saat ini.
  • 2:44 - 2:45
    Tetapi, beberapa organisme,
  • 2:45 - 2:46
    seperti babi,
  • 2:46 - 2:48
    tidak memiliki silia embrionik itu
  • 2:48 - 2:51
    dan tetap memiliki
    organ internal yang asimetris.
  • 2:51 - 2:55
    Mungkinkah semua sel
    asimetris secara intrinsik?
  • 2:55 - 2:56
    Mungkin.
  • 2:56 - 3:01
    Koloni bakteri menumbuhkan cabang berenda
    yang melengkung ke arah yang sama,
  • 3:01 - 3:04
    dan sel manusia yang dikultur
    dalam pembatas berbentuk cincin
  • 3:04 - 3:08
    cenderung berbaris
    seperti tonjolan pada cruller.
  • 3:08 - 3:10
    Jika kita memperbesar lagi,
  • 3:10 - 3:13
    kita melihat bahwa kebanyakan organel sel,
  • 3:13 - 3:18
    seperti asam nukleat, protein, dan gula
    pada dasarnya asimetris.
  • 3:18 - 3:21
    Protein memiliki bentuk asimetris
    yang kompleks,
  • 3:21 - 3:22
    dan protein-protein itu
  • 3:22 - 3:24
    mengontrol arah migrasi sel
  • 3:24 - 3:27
    dan ke mana silia embrionik berputar.
  • 3:27 - 3:30
    Biomolekul ini memiliki sifat
    yang disebut kiralitas,
  • 3:30 - 3:31
    yang berarti bahwa
  • 3:31 - 3:35
    molekul dan bayangan cerminnya
    tidak identik.
  • 3:35 - 3:36
    Seperti tangan kanan dan kiri kamu,
  • 3:36 - 3:38
    mereka terlihat sama,
  • 3:38 - 3:41
    tetapi mencoba memasukkan
    tangan kananmu ke sarung tangan kiri
  • 3:41 - 3:42
    membuktikan mereka berbeda.
  • 3:43 - 3:45
    Asimetri ini, pada tingkat molekuler,
  • 3:45 - 3:48
    tercermin dalam sel asimetris,
  • 3:48 - 3:49
    embrio asimetris,
  • 3:49 - 3:52
    dan akhirnya organisme asimetris.
  • 3:52 - 3:54
    Jadi, meski simetri mungkin indah,
  • 3:54 - 3:57
    asimetri memiliki daya pikat tersendiri,
  • 3:57 - 3:59
    ditemukan dalam pusaran anggunnya,
  • 3:59 - 4:01
    kompleksitas yang terorganisir,
  • 4:01 - 4:03
    dan ketidaksempurnaannya yang istimewa.
Title:
Mengapa tubuh manusia asimetris? - Leo Q. Wan
Speaker:
Leo Q. Wan
Description:

Simak materi selengkapnya: http://ed.ted.com/lessons/why-are-human-bodies-asymmetrical-leo-q-wan

Simetri ada di mana-mana di alam. Dan kita biasanya mengasosiasikannya dengan keindahan: daun yang berbentuk sempurna atau kupu-kupu dengan pola rumit yang tercerminkan di setiap sayapnya. Tetapi, ternyata asimetri juga cukup penting dan lebih umum dari yang kamu kira. Leo Q. Wan membawa kita ke tubuh manusia untuk menunjukkan betapa asimetris biologi bisa sangat indah.

Materi oleh Leo Q. Wan, animasi oleh Echo Bridge Pictures.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TED-Ed
Duration:
04:19

Indonesian subtitles

Revisions