Return to Video

Apa artinya menjadi warga dunia?

  • 0:01 - 0:04
    Saya ingin memperkenalkan Anda
    pada seorang wanita luar biasa.
  • 0:04 - 0:06
    Namanya Davinia.
  • 0:06 - 0:11
    Davinia lahir di Jamaika,
    pindah ke Amerika di usia 18 tahun,
  • 0:11 - 0:14
    dan sekarang tinggal
    di dekat Washington, DC.
  • 0:14 - 0:17
    Ia bukan seorang politikus
    berkekuasaan tinggi
  • 0:17 - 0:19
    maupun orang berpengaruh.
  • 0:19 - 0:21
    Mungkin ia pun akan berkata
    bahwa ia biasa saja,
  • 0:22 - 0:24
    tapi yang ia lakukan,
    punya dampak yang luar biasa.
  • 0:24 - 0:26
    Yang hebat mengenai Davinia,
  • 0:26 - 0:29
    ia bersedia meluangkan
    waktu setiap minggunya
  • 0:29 - 0:31
    memikirkan orang lain, yang bukan dirinya:
  • 0:31 - 0:35
    orang yang tak berada di lingkungannya,
    wilayahnya, maupun negaranya --
  • 0:35 - 0:38
    orang-orang yang mungkin
    tak akan pernah ia temui.
  • 0:38 - 0:40
    Dampak aksi Davinia bermula
    beberapa tahun lalu
  • 0:40 - 0:42
    ketika ia menghimbau
    semua teman Facebook-nya,
  • 0:43 - 0:45
    dan meminta mereka menyumbang recehan
  • 0:45 - 0:47
    supaya ia dapat mendanai
    pendidikan anak perempuan.
  • 0:47 - 0:50
    Ia tak mengharapkan tanggapan besar,
  • 0:50 - 0:52
    tapi setelah 700.000 penny terkumpul,
    (7.000 dolar)
  • 0:52 - 0:56
    ia telah membiayai pendidikan lebih dari
    120 anak perempuan hingga kini.
  • 0:56 - 0:57
    Saat saya berbincang dengannya,
  • 0:57 - 1:00
    katanya ia menjadi terkenal
    di bank setempat
  • 1:00 - 1:05
    setiap kali ia datang dengan
    keranjang belanja penuh uang receh.
  • 1:05 - 1:08
    Nah -- Davinia tidak sendirian.
  • 1:08 - 1:09
    Jauh dari itu.
  • 1:10 - 1:12
    Ia bagian dari pergerakan
    yang terus berkembang.
  • 1:12 - 1:14
    Dan ada sebutan
    untuk orang seperti Davinia:
  • 1:15 - 1:16
    warga dunia.
  • 1:17 - 1:21
    Warga dunia adalah seseorang yang
    identitas utamanya
  • 1:21 - 1:25
    bukan sebagai warga
    sebuah negara, suku, atau bangsa,
  • 1:25 - 1:27
    tapi sebagai anggota umat manusia,
  • 1:27 - 1:32
    dan seseorang yang siap untuk
    bertindak sesuai dengan keyakinan itu,
  • 1:32 - 1:35
    untuk mengatasi tantangan terbesar dunia.
  • 1:35 - 1:38
    Kegiatan kami adalah untuk menemukan,
  • 1:38 - 1:41
    mendukung, dan mengaktifkan warga dunia.
  • 1:41 - 1:42
    Mereka ada di setiap negara
  • 1:42 - 1:44
    dalam setiap demografi yang ada.
  • 1:45 - 1:47
    Saya ingin menunjukkan pada Anda
  • 1:47 - 1:50
    bahwa masa depan dunia
    bergantung pada warga dunia.
  • 1:50 - 1:54
    Saya yakin, kalau ada lebih banyak lagi
    warga dunia yang aktif di dunia,
  • 1:54 - 1:57
    maka setiap persoalan besar
    yang kita hadapi --
  • 1:57 - 2:00
    dari kemiskinan, perubahan iklim,
    ketidaksetaraan gender --
  • 2:01 - 2:03
    masalah-masalah ini akan bisa terpecahkan.
  • 2:03 - 2:05
    Semua itu adalah masalah global,
  • 2:05 - 2:07
    yang hanya akan bisa diselesaikan
  • 2:07 - 2:12
    oleh warga dunia yang menuntut
    solusi global dari para pemimpin mereka.
  • 2:13 - 2:15
    Nah, reaksi sebagian orang
    terhadap pemikiran ini adalah
  • 2:15 - 2:19
    bahwa pemikiran ini hanyalah
    utopia belaka atau bahkan mengancam.
  • 2:20 - 2:23
    Jadi hari ini saya ingin bercerita
    sedikit tentang kisah saya,
  • 2:23 - 2:24
    bagaimana saya sampai disini,
  • 2:24 - 2:26
    apa hubungannya dengan Davinia
  • 2:26 - 2:28
    dan mudah-mudahan, dengan Anda.
  • 2:28 - 2:30
    Tumbuh besar di Melbourne, Australia,
  • 2:30 - 2:33
    saya adalah seorang anak yang
    sangat menjengkelkan
  • 2:33 - 2:36
    yang tak pernah berhenti
    bertanya, "Mengapa?"
  • 2:36 - 2:37
    Mungkin Anda sendiri juga begitu.
  • 2:37 - 2:41
    Saya suka bertanya pada ibu saya
    pertanyaan yang menjengkelkan.
  • 2:41 - 2:44
    Saya akan bertanya,
    "Ibu, mengapa saya tak boleh berdandan
  • 2:44 - 2:46
    dan bermain boneka sepanjang hari?"
  • 2:46 - 2:48
    "Mengapa harus makan gorengan dengan itu?"
  • 2:48 - 2:49
    "Udang itu apa,
  • 2:49 - 2:51
    dan mengapa kita terus
    melemparkannya ke Barbie?"
  • 2:51 - 2:52
    (Tawa)
  • 2:52 - 2:53
    "Dan ibu --
  • 2:53 - 2:56
    kenapa rambut saya seperti ini?"
  • 2:56 - 2:57
    (Tawa)
  • 2:58 - 3:00
    Model rambut paling jelek, menurut saya.
  • 3:01 - 3:02
    Masih sangat buruk.
  • 3:02 - 3:06
    Sebagai anak yang selalu bertanya,
    saya pikir saya bisa mengubah dunia,
  • 3:06 - 3:08
    dan mustahil untuk mengubah pikiran saya.
  • 3:08 - 3:10
    Saat saya 12 tahun, di tahun pertama SMA,
  • 3:11 - 3:14
    saya mulai menggalang dana
    untuk masyarakat di negara berkembang.
  • 3:14 - 3:16
    Kami adalah sekelompok anak
    yang sangat bersemangat,
  • 3:16 - 3:20
    dan kami menggalang lebih banyak dana
    daripada sekolah lainnya di Australia.
  • 3:20 - 3:23
    Lalu saya mendapat kesempatan pergi
    ke Filipina untuk belajar
  • 3:23 - 3:25
    pada tahun 1998.
  • 3:25 - 3:29
    Kami dibawa ke daerah kumuh
    di pinggiran Manila.
  • 3:29 - 3:32
    Disanalah saya berteman dengan Sonny Boy,
  • 3:32 - 3:36
    yang secara harfiah,
    tinggal di tumpukan sampah yang mengepul.
  • 3:37 - 3:39
    Mereka menyebutnya "Smoky Mountain."
  • 3:39 - 3:41
    Tapi jangan tertipu dengan nama
    romantis itu,
  • 3:41 - 3:43
    karena tempat itu tak lebih dari
    TPA berbau tengik
  • 3:43 - 3:48
    dimana anak-anak seperti Sonny Boy
    mengais setiap hari
  • 3:48 - 3:51
    untuk mencari sesuatu yang berharga.
  • 3:51 - 3:55
    Malam itu, Sonny Boy dan keluarganya
    mengubah hidup saya selamanya,
  • 3:55 - 3:57
    karena saat tiba waktunya tidur,
  • 3:57 - 4:00
    kami berbaring di atas pelat beton
    seukuran setengah kamar tidur saya,
  • 4:00 - 4:03
    dimana saya, Sonny Boy,
    dan anggota keluarganya yang lain,
  • 4:03 - 4:06
    kami bertujuh berbaring berdampingan
  • 4:06 - 4:07
    dikelilingi aroma bau sampah
  • 4:07 - 4:10
    dan kecoa yang merayap di mana-mana.
  • 4:10 - 4:11
    Saya sama sekali tidak tidur,
  • 4:11 - 4:13
    saya terjaga dalam lamunan,
  • 4:13 - 4:15
    "Mengapa ada yang harus hidup seperti ini
  • 4:15 - 4:17
    sementara saya berkecukupan?
  • 4:17 - 4:20
    Mengapa kemampuan Sonny Boy
    untuk menggapai cita-citanya
  • 4:20 - 4:22
    ditentukan oleh dimana ia lahir,
  • 4:22 - 4:25
    atau yang disebut Warren Buffett
    "lotre indung telur?"
  • 4:25 - 4:27
    Saya tidak bisa mengerti
  • 4:27 - 4:29
    dan saya harus tahu sebabnya.
  • 4:30 - 4:32
    Nah, baru kemudian saya paham
  • 4:32 - 4:34
    bahwa kemiskinan
    yang saya lihat di Filipina
  • 4:34 - 4:39
    adalah akibat dari keputusan
    yang tidak dibuat, atau dibuat manusia,
  • 4:39 - 4:42
    melalui kekuasaan pemerintah kolonial dan
    dan pemerintahan korup
  • 4:42 - 4:45
    yang tidak tertarik untuk memperbaiki
    kualitas hidup Sonny Boy.
  • 4:45 - 4:49
    Mereka tentu tidak membuat Smoky Mountain,
    tapi hasilnya sama saja.
  • 4:49 - 4:52
    Dan jika kita ingin membantu
    anak-anak seperti Sonny Boy,
  • 4:52 - 4:54
    tidak bisa dengan hanya
    mengirimkan beberapa dolar
  • 4:55 - 4:58
    atau mencoba membersihkan
    tumpukan sampah di tempat tinggalnya,
  • 4:58 - 5:00
    karena bukan di situ inti masalahnya.
  • 5:00 - 5:04
    Saat saya mengerjakan proyek pengembangan
    masyarakat di tahun-tahun setelahnya,
  • 5:04 - 5:06
    mencoba membantu membangun sekolah,
  • 5:06 - 5:09
    melatih guru, dan menangani HIV dan AIDS,
  • 5:09 - 5:11
    saya akhirnya memahami bahwa
    pengembangan masyarakat
  • 5:11 - 5:14
    harus digerakkan oleh
    masyarakat itu sendiri,
  • 5:14 - 5:17
    dan walaupun perlu,
    sumbangan belaka tidaklah cukup.
  • 5:18 - 5:19
    Kita harus menghadapi persoalan ini
  • 5:19 - 5:22
    dalam skala global dan secara sistematis.
  • 5:22 - 5:24
    Hal terbaik yang bisa saya lakukan
  • 5:24 - 5:27
    adalah mencoba menggerakkan
    sekelompok besar warga masyarakat tersebut
  • 5:27 - 5:32
    untuk mendorong para pemimpin kita agar
    terlibat dalam perubahan sistematis itu.
  • 5:31 - 5:33
    Karena itulah, beberapa tahun kemudian,
  • 5:33 - 5:35
    saya dan beberapa teman kuliah bergabung
  • 5:35 - 5:39
    untuk mengkampanyekan Make Poverty History
    (Menghapus Kemiskinan) di Australia.
  • 5:39 - 5:43
    Kami punya mimpi untuk membuat
    konser kecil-kecilan
  • 5:43 - 5:47
    di sekitaran waktu G20
    dengan artis lokal Australia,
  • 5:47 - 5:48
    dan suatu hari ide itu berkembang
  • 5:48 - 5:52
    ketika kami mendapat telepon
    dari Bono, the Edge, dan Pearl Jam,
  • 5:52 - 5:55
    yang semuanya setuju untuk menjadi
    bintang utama konser kami.
  • 5:55 - 5:58
    Saya sedikit gembira hari itu,
    seperti yang Anda lihat.
  • 5:58 - 6:00
    (Tawa)
  • 6:00 - 6:01
    Dan kami sangat terkesima,
  • 6:01 - 6:04
    bahwa pemerintah Australia
    mendengar suara kami,
  • 6:04 - 6:06
    dan setuju untuk menggandakan subsidi
  • 6:06 - 6:08
    di bidang kesehatan dan pembangunan
    global --
  • 6:08 - 6:11
    dengan tambahan 6.2 milyar dolar.
  • 6:11 - 6:12
    Rasanya seperti --
  • 6:12 - 6:15
    (Tepuk tangan)
  • 6:17 - 6:19
    Rasanya seperti sebuah pengakuan
    (akan kerja keras kami).
  • 6:20 - 6:23
    Dengan menggerakkan masyarakat,
    kami membantu membujuk pemerintah
  • 6:23 - 6:24
    melakukan yang tak terpikirkan,
  • 6:24 - 6:28
    dan bertindak memperbaiki masalah
    yang jauh di luar batas negara kami.
  • 6:29 - 6:30
    Tapi begini:
  • 6:31 - 6:32
    itu tak berlanjut.
  • 6:33 - 6:35
    Ada perubahan di pemerintahan,
  • 6:35 - 6:39
    dan enam tahun kemudian,
    semua uang segar itu hilang.
  • 6:40 - 6:41
    Apa yang kami pelajari?
  • 6:42 - 6:45
    Kami belajar bahwa satu lonjakan saja
    tidaklah cukup.
  • 6:45 - 6:48
    Kita butuh pergerakan yang berkelanjutan,
  • 6:48 - 6:52
    bukan yang mudah terpengaruh oleh
    naik turunnya suasana hati politisi
  • 6:52 - 6:54
    atau tanda-tanda melemahnya ekonomi.
  • 6:54 - 6:56
    Dan harus terjadi di mana-mana;
  • 6:56 - 7:00
    kalau tidak, setiap pemerintahan
    akan punya alasan standar
  • 7:00 - 7:04
    kenapa mereka tak dapat memikul
    beban aksi global sendirian.
  • 7:05 - 7:08
    Jadi, kami berangkat dari sini.
  • 7:08 - 7:11
    Saat mulai bergerak mengatasi
    tantangan ini, kami berpikir,
  • 7:11 - 7:15
    bagaimana caranya membangun kekuatan
    dan pasukan yang cukup besar
  • 7:15 - 7:17
    untuk memenangkan pertempuran ini
    dalam jangka panjang?
  • 7:17 - 7:19
    Kami hanya terpikir satu cara.
  • 7:20 - 7:23
    Kami butuh cara mengubah
    antusiasme jangka pendek
  • 7:23 - 7:26
    orang-orang yang terlibat dalam
    kampanye Make Poverty History
  • 7:26 - 7:27
    menjadi semangat jangka panjang.
  • 7:28 - 7:30
    Itu harus menjadi bagian identitas mereka.
  • 7:30 - 7:35
    Jadi pada 2012, kami mendirikan organisasi
    yang bertujuan untuk itu.
  • 7:36 - 7:38
    Dan hanya ada satu nama untuknya:
  • 7:38 - 7:40
    Warga Dunia.
  • 7:40 - 7:43
    Tapi ini bukan sekedar sebuah organisasi.
  • 7:43 - 7:46
    Ini adalah warga yang bertindak.
  • 7:46 - 7:48
    Dan data penelitian mengatakan
  • 7:48 - 7:52
    bahwa dari keseluruhan populasi
    yang peduli tentang masalah global,
  • 7:52 - 7:56
    hanya 18 persen yang mengambil tindakan.
  • 7:56 - 7:58
    Bukan berarti orang tak mau bertindak.
  • 7:59 - 8:01
    Seringnya mereka tidak tahu
    bagaimana bertindak,
  • 8:01 - 8:04
    atau mereka percaya bahwa
    aksi mereka takkan berpengaruh.
  • 8:04 - 8:08
    Jadi kami harus merekrut
    dan mengaktifkan jutaan warga
  • 8:08 - 8:09
    di puluhan negara
  • 8:09 - 8:13
    untuk menekan para pemimpin mereka
    untuk berkorban (demi kemanusiaan).
  • 8:13 - 8:16
    Saat melakukannya, kami menemukan
    sesuatu yang sungguh menakjubkan,
  • 8:16 - 8:19
    yaitu ketika Anda membuat
    kewargaan dunia menjadi misi Anda,
  • 8:19 - 8:23
    tiba-tiba saja Anda mendapati
    kawan-kawan yang luar biasa.
  • 8:23 - 8:27
    Kemiskinan parah bukan satu-satunya
    masalah yang sifatnya global.
  • 8:27 - 8:28
    Tapi begitu juga perubahan iklim,
  • 8:28 - 8:31
    hak asasi manusia, kesetaraan gender,
  • 8:31 - 8:33
    bahkan konflik.
  • 8:33 - 8:35
    Kami berdampingan dengan orang-orang
  • 8:35 - 8:39
    yang bersemangat untuk mengatasi
    berbagai masalah yang saling terkait ini.
  • 8:39 - 8:41
    Tapi bagaimana cara kami merekrut
  • 8:41 - 8:43
    dan melibatkan semua warga dunia itu?
  • 8:43 - 8:47
    Kami menggunakan bahasa universal:
  • 8:47 - 8:48
    musik.
  • 8:48 - 8:51
    Kami meluncurkan Global Citizen Festival
  • 8:51 - 8:53
    di jantung kota New York, di Central Park,
  • 8:53 - 8:57
    dan kami membujuk beberapa
    artis besar dunia untuk berpartisipasi.
  • 8:57 - 8:59
    Kami memastikan bahwa festival ini
  • 8:59 - 9:02
    berbarengan dengan pertemuan
    Majelis Umum PBB,
  • 9:02 - 9:04
    sehingga para pemimpin
    yang harus mendengar suara kami
  • 9:04 - 9:06
    tak bisa mengabaikannya.
  • 9:07 - 9:08
    Tapi ada yang berbeda:
  • 9:09 - 9:10
    Anda tak bisa membeli tiket.
  • 9:10 - 9:12
    Anda harus berupaya mendapatkannya.
  • 9:12 - 9:15
    Anda harus melakukan tindakan
    atas nama masalah dunia,
  • 9:15 - 9:16
    dan barulah
  • 9:16 - 9:19
    Anda mendapat cukup poin
    untuk memenuhi syarat.
  • 9:19 - 9:21
    Aktivisme adalah mata uangnya.
  • 9:22 - 9:26
    Saya tak tertarik pada kewargaan dunia
    hanya karena hal ini baik.
  • 9:26 - 9:31
    Untuk saya, kewargaan dunia berarti kita
    harus bertindak, itu yang kami perlukan.
  • 9:31 - 9:33
    Dan luar biasa, cara itu berhasil.
  • 9:33 - 9:37
    Tahun lalu, lebih dari 155.000
    warga di wilayah New York
  • 9:37 - 9:39
    yang mendapat cukup poin
    untuk mendapat tiket.
  • 9:39 - 9:44
    Secara global, anggota kami berasal dari
    150 negara di dunia.
  • 9:44 - 9:47
    Dan tahun lalu, ada lebih dari
    100.000 anggota baru yang mendaftar
  • 9:47 - 9:49
    setiap minggu selama setahun penuh.
  • 9:50 - 9:54
    Anda lihat, kita tak perlu
    membangun warga dunia dari nol.
  • 9:54 - 9:56
    Kita sudah ada di mana-mana.
  • 9:56 - 9:58
    Kita hanya perlu terorganisir saja
  • 9:58 - 10:00
    dan termotivasi untuk mulai bertindak.
  • 10:00 - 10:03
    Disinilah saya percaya bahwa kita
    bisa belajar banyak dari Davinia,
  • 10:03 - 10:07
    yang mulai bertindak sebagai
    warga dunia di tahun 2012.
  • 10:08 - 10:09
    Inilah yang ia lakukan.
  • 10:10 - 10:11
    Itu bukan sesuatu yang sangat rumit.
  • 10:12 - 10:14
    Ia mulai dengan menulis surat,
  • 10:14 - 10:16
    mengirimkan email
    ke kantor-kantor para politisi.
  • 10:16 - 10:19
    Ia menjadi relawan di komunitas lokal.
  • 10:19 - 10:22
    Begitulah dia mulai aktif di media sosial
  • 10:22 - 10:24
    dan mulai mengumpulkan recehan --
  • 10:24 - 10:26
    banyak sekali uang receh.
  • 10:26 - 10:30
    Nah, mungkin kedengarannya
    tidak besar bagi Anda.
  • 10:30 - 10:32
    Bagaimana ini bisa mencapai sesuatu?
  • 10:33 - 10:36
    Yah, banyak yang bisa dicapai
    karena ia tak sendirian.
  • 10:36 - 10:41
    Aksinya bersama 142,000 warga dunia lain,
  • 10:41 - 10:43
    membuat pemerintah Amerika
    menggandakan investasi mereka
  • 10:43 - 10:45
    pada kemitraan global
    di bidang pendidikan.
  • 10:45 - 10:47
    Dan inilah Dr. Raj Shah,
  • 10:47 - 10:49
    kepala USAID mengumumkannya.
  • 10:49 - 10:53
    Lihatlah, ketika ribuan warga dunia
    saling menginspirasi,
  • 10:53 - 10:56
    sangat menakjubkan
    melihat kekuatan kolektif mereka.
  • 10:56 - 10:59
    Warga dunia seperti Davinia
    membantu membujuk World Bank
  • 10:59 - 11:02
    untuk meningkatkan investasi
    pada air bersih dan sanitasi.
  • 11:02 - 11:06
    Ini Presiden World Bank Jim Kim
    mengumumkan 15 milyar USD di atas panggung
  • 11:06 - 11:07
    pada warga dunia,
  • 11:07 - 11:11
    dan Perdana Menteri Modi dari India
    menegaskan komitmennya
  • 11:11 - 11:12
    untuk memasang toilet
  • 11:12 - 11:16
    di setiap rumah tangga dan sekolah
    di seluruh India hingga tahun 2019.
  • 11:16 - 11:21
    Warga dunia disemangati oleh
    pembawa acara larut malam Stephen Colbert
  • 11:21 - 11:24
    meluncurkan invasi Twitter ke Norwegia.
  • 11:24 - 11:27
    Erna Solberg, Perdana Menteri Norwegia,
    memahaminya dan berkomitmen
  • 11:27 - 11:30
    menggandakan investasi
    pada pendidikan anak perempuan.
  • 11:30 - 11:33
    Warga dunia bersama dengan para Rotarian
  • 11:33 - 11:36
    mengundang pemerintah
    Kanada, Inggris, dan Australia
  • 11:36 - 11:38
    untuk meningkatkan investasi mereka
    pada penghapusan polio.
  • 11:38 - 11:43
    Mereka bersatu
    dan berkomitment 665 juta dolar.
  • 11:44 - 11:46
    Tapi terlepas dari semua momentum ini,
  • 11:47 - 11:49
    kita menghadapi tantangan
    yang sangat besar.
  • 11:50 - 11:52
    Lihatlah, Anda mungkin juga berpikir,
  • 11:52 - 11:54
    bagaimana kita bisa membujuk
    para pemimpin dunia
  • 11:54 - 11:57
    untuk terus berfokus pada masalah dunia?
  • 11:57 - 12:03
    Memang, politisi berpengaruh Amerika,
    Tip O'Neil, pernah mengatakan,
  • 12:03 - 12:05
    "Semua politik itu lokal."
  • 12:06 - 12:08
    Itulah yang selalu membuat
    para politisi terpilih:
  • 12:08 - 12:12
    untuk mencari, mendapatkan,
    dan menggenggam kekuasaan
  • 12:12 - 12:15
    dengan menyasar kepentingan lokal
    atau paling banter nasional.
  • 12:16 - 12:20
    Saya mengalami hal ini
    pertama kalinya di usia 21 tahun.
  • 12:21 - 12:23
    Saya bertemu dengan
  • 12:23 - 12:27
    Menteri Luar Negeri Australia ketika itu
    yang tak usah saya sebut namanya --
  • 12:28 - 12:29
    [Alexander Downer]
  • 12:29 - 12:31
    (Tawa)
  • 12:31 - 12:33
    Dan antara kami berdua,
  • 12:33 - 12:35
    saya menceritakan hasrat saya
    mengakhiri kemiskinan parah.
  • 12:35 - 12:39
    Saya bilang, "Pak Menteri -- Australia
    punya kesempatan sekali seumur hidup
  • 12:39 - 12:42
    untuk membantu mencapai
    Millenium Development Goals.
  • 12:42 - 12:43
    Kita bisa melakukannya."
  • 12:44 - 12:45
    Dan ia terdiam,
  • 12:45 - 12:48
    memandang rendah pada saya
    dengan mata yang dingin dan acuh
  • 12:48 - 12:50
    dan ia berkata, "Hugh,
  • 12:50 - 12:52
    tak ada yang peduli dengan bantuan asing."
  • 12:53 - 12:55
    Tapi ia memakai istilah yang lebih kasar.
  • 12:55 - 12:56
    Ia meneruskan.
  • 12:56 - 12:59
    Ia bilang kita harus mengurus
    masalah kita sendiri dulu.
  • 13:00 - 13:01
    Saya percaya,
  • 13:01 - 13:04
    ini suatu pemikiran yang usang
    bahkan berbahaya.
  • 13:04 - 13:06
    Atau seperti kata almarhum kakek saya,
  • 13:06 - 13:07
    benar-benar omong kosong.
  • 13:08 - 13:11
    Parokialisme menawarkan dikotomi palsu
  • 13:11 - 13:14
    karena ia membandingkan
    orang miskin antar negara.
  • 13:14 - 13:17
    Seolah kita dapat
    menutup diri dari orang lain
  • 13:17 - 13:18
    dan negara kita dari negara lain.
  • 13:19 - 13:21
    Seluruh dunia adalah urusan kita,
  • 13:21 - 13:23
    dan mengabaikannya
    membahayakan kita sendiri.
  • 13:23 - 13:25
    Lihat yang terjadi saat kita
    mengabaikan Rwanda,
  • 13:25 - 13:26
    ketika kita mengabaikan Suriah,
  • 13:26 - 13:28
    ketika kita mengabaikan perubahan iklim.
  • 13:28 - 13:30
    Pimpinan politik sudah seharusnya peduli
  • 13:31 - 13:33
    karena dampak dari perubahan iklim
    dan kemiskinan parah
  • 13:33 - 13:35
    sudah di ambang pintu kita.
  • 13:35 - 13:38
    Nah, warga dunia --
    mereka memahami hal ini.
  • 13:38 - 13:41
    Kita hidup di jaman yang
    menguntungkan warga dunia,
  • 13:41 - 13:44
    pada suatu era di mana
    setiap suara dapat didengar.
  • 13:44 - 13:45
    Lihat, ingatkah Anda
  • 13:45 - 13:48
    ketika Millenium Developent Goals
    ditandatangani di tahun 2000 lalu?
  • 13:48 - 13:52
    Yang bisa kita lakukan saat itu
    adalah berkirim surat
  • 13:52 - 13:53
    dan menunggu pemilu berikutnya.
  • 13:54 - 13:55
    Tidak ada media sosial.
  • 13:56 - 13:59
    Hari ini, milyaran warga
    punya lebih banyak alat,
  • 13:59 - 14:01
    dan kemudahan pada akses informasi,
  • 14:01 - 14:04
    kemampuan mempengaruhi
    yang lebih besar di masa kini.
  • 14:04 - 14:08
    Baik permasalahan maupun alat untuk
    memecahkannya ada di depan mata.
  • 14:08 - 14:10
    Dunia sudah berubah,
  • 14:10 - 14:13
    mereka yang kepeduliannya
    melewati batas negara
  • 14:13 - 14:15
    akan membuat sejarah yang benar.
  • 14:16 - 14:17
    Jadi di mana posisi kita?
  • 14:18 - 14:20
    Kita menyelenggarakan festival
    yang menakjubkan,
  • 14:20 - 14:23
    Kita berhasil mempengaruhi
    beberapa kebijakan,
  • 14:23 - 14:25
    dan banyak orang yang bergabung menjadi
    warga dunia.
  • 14:26 - 14:28
    Tapi apakah kita telah mencapai misi?
  • 14:29 - 14:30
    Belum.
  • 14:30 - 14:32
    Perjalanan kita masih panjang.
  • 14:33 - 14:35
    Tapi bagi saya ini adalah peluang.
  • 14:36 - 14:39
    Konsep kewargaan dunia ini,
  • 14:40 - 14:45
    secara logika bisa dibuktikan, tapi
    masih tidak praktis sampai saat ini,
  • 14:45 - 14:50
    sampai pada titik ini pada
    masa hidup kita.
  • 14:50 - 14:51
    Kita sebagai warga dunia
  • 14:51 - 14:54
    kini punya peluang yang unik
  • 14:54 - 14:57
    untuk mempercepat perubahan positif
    berskala besar di seluruh dunia.
  • 14:57 - 15:00
    Jadi dalam bulan-bulan
    dan tahun-tahun ke depan,
  • 15:00 - 15:03
    warga dunia akan meminta
    pertanggung-jawaban para pemimpin dunia
  • 15:03 - 15:06
    untuk memastikan tujuan global baru
    untuk pembangunan berkelanjutan
  • 15:06 - 15:08
    diawasi dan dilakukan.
  • 15:08 - 15:11
    Warga dunia akan bermitra
    dengan LSM-LSM unggul di dunia
  • 15:11 - 15:14
    untuk mengakhiri penyakit
    seperti polio dan malaria.
  • 15:14 - 15:17
    Warga dunia akan mendaftarkan diri
    di berbagai belahan dunia,
  • 15:17 - 15:20
    meningkatkan frekuensi dan kualitas
  • 15:20 - 15:22
    serta dampak dari aksi mereka.
  • 15:23 - 15:25
    Mimpi ini dapat diraih.
  • 15:26 - 15:28
    Bayangkan jutaan pasukan
  • 15:28 - 15:30
    berkembang menjadi puluhan juta,
  • 15:30 - 15:34
    terhubung, memliki akses informasi,
    dan terlibat,
  • 15:35 - 15:37
    dan tidak menerima penolakan.
  • 15:38 - 15:40
    Selama bertahun-tahun,
  • 15:41 - 15:43
    saya mencoba menghubungi Sonny Boy.
  • 15:45 - 15:47
    Sayangnya, saya tak berhasil.
  • 15:49 - 15:51
    Kami bertemu jauh sebelum
    ada media sosial,
  • 15:51 - 15:54
    pemukimannya sekarang sudah
    direlokasi oleh pihak berwenang,
  • 15:54 - 15:56
    hal yang sering terjadi pada daerah kumuh.
  • 15:58 - 15:59
    Saya ingin berbincang dengannya,
  • 15:59 - 16:01
    dimana pun ia berada,
  • 16:01 - 16:05
    dan menceritakan padanya betapa saat-saat
    di Smoky Mountain menginspirasi saya.
  • 16:07 - 16:08
    Terima kasih untuknya dan yang lainnya,
  • 16:09 - 16:12
    saya akhirnya memahami pentingnya
    menjadi bagian pergerakan manusia --
  • 16:13 - 16:16
    orang-orang yang mau keluar dari
    dunia maya dan terlibat di dunia nyata,
  • 16:17 - 16:18
    para warga dunia.
  • 16:19 - 16:21
    Warga dunia yang bersatu
  • 16:22 - 16:24
    dan bertanya "Mengapa?,"
  • 16:25 - 16:26
    yang mengacuhkan para penolak,
  • 16:27 - 16:30
    dan memanfaatkan peluang luar biasa
    di dunia yang kita miliki bersama.
  • 16:31 - 16:33
    Saya adalah warga dunia.
  • 16:33 - 16:34
    Bagaimana dengan Anda?
  • 16:35 - 16:36
    Terima kasih.
  • 16:36 - 16:44
    (Tepuk tangan)
Title:
Apa artinya menjadi warga dunia?
Speaker:
Hugh Evans
Description:

Hugh Evans memulai suatu pergerakan yang menggerakkan "warga dunia," orang yang mengidentifikasikan diri mereka pertama-tama bukan sebagai anggota suatu wilayah, negara, atau suku, tapi sebagai umat manusia. Dalam ceramahnya yang personal dan memotivasi, Anda dapat belajar banyak tentang bagaimana pemahaman baru akan dunia kita ini menggerakkan orang untuk bertindak dalam peperangan melawan kemiskinan parah, perubahan iklim, ketidak setaraan gender, dan masih banyak lagi. "Ini pada akhirnya adalah masalah global," kata Evan, "dan hanya bisa diselesaikan oleh warga dunia yang menuntut solusi global dari pemimpin mereka."

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TEDTalks
Duration:
16:56

Indonesian subtitles

Revisions