(Musik)
- [Alex] Karena kita sudah tahu cara
melihat titik
pemaksimalan keuntungan,
kami akan menunjukkan
jumlah keuntungan di diagram menggunakan
kurva biaya rata-rata.
Seperti yang kukatakan di pelajaran
sebelumnya
biaya rata-rata adalah biaya
per unit barang produksi.
Maka, biaya rata-rata adalah
biaya total dibagi Q.
Ingat juga bahwa biaya total
dapat dirinci menjadi
biaya tetap dan biaya variabel.
Jadi kita bisa menulis biaya rata-rata
dengan format yang lebih panjang.
Biaya rata-rata sama dengan
biaya total dibagi Q
ditambah biaya variabel dibagi
Q, jumlah barang produksi.
Hal ini berguna karena kita bisa
melihat,
dengan intuisi, bentuk umum kurva
biaya rata-rata.
Perhatikan bahwa biaya tetap
tidak berubah sesuai Q.
Karena itulah ia disebut
tetap.
Jadi ketika Q berjumlah kecil
-- angka ini,
misalkan biaya tetap adalah 100,
dan Q berjumlah kecil -- maka angka
ini akan menjadi besar
seperti 100 dibagi 1.
Tapi ketika Q berjumlah besar,
angka ini --
biaya tetap dibagi Q --
menjadi lebih kecil,
Jadi ketika Q adalah 10, angka ini
100 dibagi 10 menjadi 10.
Jadi dimulai dari 100, dan menjadi lebih
kecil, lebih kecil, lebih kecil,
terus turun, turun, setiap kali
kau membaginya
dengan jumlah yang lebih besar.
Di lain pihak, biaya variabel
meningkat sesuai jumlah produksi.
Selain itu, kita melihat di kurva biaya
marginal
bahwa di suatu titik,
biaya variabel akan meningkat
lebih cepat dibanding
jumlah hasil produksi.
Jadi yang akan terjadi adalah angka
ini, pada suatu titik --
biaya variabel dibagi jumlah produksi --
akan menjadi lebih besar.
Jadi kau punya dua hal, satu kekuatan
yang mendorong biaya rata-rata turun.
Yang awalnya akan tampak kuat.
Namun pada akhirnya, kekuatan
kedua akan
mendorong biaya rata-rata naik.
Jadi hal ini akan menjadi bentuk umum
kurva biaya rata-rata --
jatuh, mencapai titik minimal,
lalu meningkat.
Mari gambar kurvanya seperti itu.
Ini adalah kurva biaya marginal
dan ini kurva pendapatan marginal,
sama dengan harga.
Kita tahu titik pemaksimalan keuntungan
adalah ketika pendapatan marginal
sama dengan biaya marginal.
Ini adalah kurva biaya rata-rata
dan perhatikan bentuknya
yang tadi kudeskripsikan --
Awalnya tinggi, lalu jatuh,
mencapai titik minimal,
lau naik lagi.
Beberapa poin yang harus diperhatikan
adalah bahwa titik minimal,
kurva biaya marginal melewati
titik minimal
dari kurva biaya rata-rata.
Itu adalah fakta matematis,
aku akan memberikan intuisinya.
Alih-alih biaya, aku mau membahas
nilai rata-rata
dan nilai marginal.
Misalkan nilai rata-ratamu adalah 80%.
Kau telah berhasil, tapi ketika nilai
ujianmu berikutnya
adalah 60% -- lebih rendah.
Apa pengaruhnya terhadap nilai
rata-ratamu?
Ia akan menyebabkan nilai
rata-ratamu turun.
Ketika nilai marginalmu di bawah
nilai rata-rata,
nilai rata-rata pasti jatuh.
Dengan kata lain, misalkan kau mendapatkan
nilai 80%,
lalu kau mendapatkan nilai 90%
di ujian berikutnya.
Apa pengaruhnya terhadap
nilai rata-ratamu?
Ia meningkatkan nilai rata-ratamu.
Ketika nilai marginalmu di atas
nilai rata-rata,
nilai rata-rata pasti meningkat.
Misalkan kau mendapat nilai 80%,
dan di ujian berikutnya kau juga
mendapat nilai 80%.
Maka nilai marginalmu sama dengan nilai
rata-ratamu,
dan nilai rata-ratamu tetap --
tidak berubah dan tetap.
Hal yang berlaku pada nilai marginal
dan rata-rata juga berlaku
pada biaya marginal dan biaya rata-rata.
Ketika biaya marginal berada di bawah
rata-rata,
biaya rata-rata menjadi turun.
Ketika biaya marginal di atas
rata-rata,
biaya rata-rata menjadi naik.
Dan ketika biaya marginal
sama dengan rata-rata,
biaya rata-rata tidak berubah.
Dengan kata lain, kita berada di
titik minimal
dari kurva biaya rata-rata.
Aku mengatakan bahwa kita bisa menggunakan
kurva biaya rata-rata
untuk melihat keuntungan --
menunjukkan keuntungan pada diagram.
kita bisa melakukannya dengan sedikit
penyesuaian.
Ingatlah bahwa keuntungan sama dengan
pendapatan total dikurang biaya total
dan pendapatan total adalah harga
dikali jumlah -- P dikali Q.
Kita juga tahu bahwa biaya rata-rata
sama dengan
biaya total dibagi jumlah.
Mari sesuaikan untuk melihat biaya total
sama dengan
biaya rata-rata dikali jumlah.
Kita masukkan persamaan ini dan
kalikan kedua sisi dengan Q.
Mari masukkan subtitusi ini ke dalam
persamaan keuntungan kita.
Jika kita melakukan itu, maka keuntungan
sama dengan pendapatan total --
harga dikali jumlah --
dikurang biaya total --
biaya rata-rata dikali jumlah produksi.
Sekarang kelurkan Q dari kedua bagian
persamaan ini.
Dan kita mendapati keuntungan juga bisa
ditulis sebagai harga
dikurang biaya rata-rata,
semuanya dikali dengan jumlah.
Itu bagus sekali karena kita bisa melihat
semua elemen ini di diagram kita.
Inilah harga.
Inilah biaya rata-rata pada jumlah
produksi yang memaksimalkan keuntungan,
Mari tunjukkan.
Ini harga.
ini biaya rata-rata pada jumlah produksi
yang memaksimalkan keuntungan.
Jadi keuntungan pada jumlah produksi yang
memaksimalkan keuntungan adalah
wilayah hijau di sini --
harga dikurang biaya rata-rata
dikali jumlah produksi.
Jadi sekarang kita memiliki cara yang baik
untuk menunjukkan di diagram
berapa nilai keuntungannya.
Mari kita gunakan lagi instrumen ini.
Ini adalah contoh lain dari kegunaan
kurva biaya rata-rata.
Ingat, Aku pernah bilang kalau
pemaksimalan keuntungan tidak berarti
perusahaan mendapatkan keuntungan
positif.
Kadang, kau harus meminimalkan
kerugian.
Kau mungkin harus menderita kerugian.
Misalkan, anggap saja harga
berada di bawah $17.
Maka, ini adalah harga pasar, yang sama
dengan
kurva pendapatan marginal perusahaan.
Bagaimana perusahaan melakukan
pemaksimalan keuntungan?
Perusahaan menetapkan jumlah produksi
ketika
pendapatan marginal sama dengan
biaya marginal.
Dalam kasus tersbut,
jumlahnya adalah satu.
Sekarang berapa jumlah
keuntungan perusahaan?
Seperti biasa, kita menghitung keuntungan
sebagai harga dikurang
biaya rata-rata dikali jumlah
produksi.
Tapi perhatikan bahwa harga berada
di bawah biaya rata-rata
di jumlah produksi yang memaksimalkam
keuntungan sama dengan satu.
Karena harga berada di bawah biaya
rata-rata, maka ini adalah kerugian.
Ini adalah jumlah negatif.
Ini adalah kerugian. Bahkan, perhatikan
harga keseimbangannya adalah $17,
yang merupakan titik minimal pada
kurva biaya rata-rata.
Untuk menghasilkan keuntungan,
perusahaan, paling tidak, harus mencapai
titik minimal kurva biaya rata-rata.
Jadi dengan harga di bawah $17,
kita akan memaksimalkan keuntungan
di titik ketika harga sama dengan
biaya marginal,
dan perhatikan bahwa semua harga
berada di bawah biaya rata-rata.
Jadi semua wilayah di sini,
bahkan jumlah produksi yang memaksimalkan
keuntungan, berarti kerugian.
Di lain pihak, ketika kita berada di atas
$17, di atas titik minimal
kurva biaya rata-rata, maka harga sama
dengan biaya marginal.
Kita bisa menentukan jumlah produksi
ketika harga sama dengan biaya marginal.
Harga tersebut akan berada di atas biaya
rata-rata, sehingga kita mendapat untung.
Maka, $17, titik minimal pada
kurva biaya rata-rata,
merupakan titik keseimbangan.
Jika harganya di bawah titik minimal
kurva biaya rata-rata,
kita akan mengalami kerugian.
Jika harganya di atas
titik minimal
kurva biaya rata-rata,
maka kita mendapat untung.
Jadi, kapan perusahaan harus
masuk dan keluar dari pasar?
Dalam jangka panjang, perusahaan akan me-
masuki kondisi harga
di atas biaya rata-rata.
Jika harga berada di atas kurva
biaya rata-rata
maka perusahaan dapat menghasilkan
keuntungan ketika masuk pasar
dan perusahaan harus masuk.
Perusahaan mau mendapatkan
keuntungan, jadi perusahaan mau masuk
ketika ada kemungkinan untung
Perusahaan akan keluar dari pasar
ketika harga di bawah
kurva biaya rata-rata.
Lalu perusahaan akan rugi,
dan perusahaan mau keluar.
Terakhir, ketika harga sama dengan
titik minimal
biaya rata-rata --
sama dengan titik rendah
kurva biaya rata-rata,
keuntungan adalah nol.
dan tidak ada insentif
ketika keluar atau memasuki
pasar.
Kau mungkin bertanya,
kenapa perusahaan tetap
berada di pasar ketika keuntungannya nol?
Kondisi tanpa laba, ini hanyalah masalah
istilah,
berarti pada harga pasar, perusahaan
menutupi semua
biaya, termasuk gaji pekerja dan modal,
biaya peluang wajar perusahaan.
Jadi, kondisi tanpa laba berarti
semua orang dibayar
untuk membuat mereka puas.
Kondisi tanpa profit, dengan kata lain,
adalah yang disebut sebagai
laba normal.
Jadi ketika seorang ekonom menyebut
kondisi tanpa laba
hanya untuk mengganti laba normal.
Satu poin lagi mengenai
keluar dan masuk.
Masuk dan keluar dari pasar ketika harga
jatuh di bawah biaya rata-rata
tidak selalu masuk akal,
atau masuk ketika harga di atas
biaya rata-rata.
Kenapa? Terdapat biaya
masuk dan keluar.
Contohnya, misalkan harga minyak
berada di atas biaya rata-rata
pemompaan minyak,
Jika kau sudah punya sumur.
Haruskah kau masuk pasar?
Mungkin belum perlu.
Karena masuk pasar mengharuskan kau
mengebor sumur minyak,
dan pengeboran adalah biaya tenggelam
-- secara harfiah dalam contoh ini.
Biaya tenggelam adalah biaya yang
tidak dapat dikembalikan.
Jadi ketika kau masuk pasar
dan mengebor sumur minyak,
kau tidak mendapat pengembalian uang
ketika kau keluar pasar.
Artinya kau tidak mau masuk pasar
kecuali kau berharap harga minyak
tetap
berada di atas titik minimal
kurva biaya rata-rata
cukup lama sehingga kau bisa
mengembalikan biaya masuk tersebut.
Jadi hanya karena harga sedikit meningkat
di atas biaya rata-rata,
kau tidak serta merta mau
memasuki pasar.
Kau harus berharap bahwa
harga tetap berada
di atas biaya rata-rata
cukup lama agar kau
bisa mengganti biaya masuk.
Dengan alasan yang sama,
jika ada biaya keluar --
contohnya, misalkan kau harus
menutup sumur
atau mengisi sumur dengan semen ketika
kau keluar pasar industri
seperti di AS -- maka ketika
harga jatuh
di bawah biaya rata-rata,
mungkin sebaiknya kau bertahan
selama beberapa waktu
sebelum kau keluar.
Kecuali jika kau berharap harga tetap
berada di bawah titik minimal
biaya rata-rata dalam jangka waktu
yang panjang
maka kau harus keluar pasar.
lagi pula, jika harga jatuh
di bawah biaya rata-rata
hanya sesaat, lalu kembali naik lagi,
masih ada kemungkinan
laba jangka panjang.
Jadi masuk dan keluar pasar
bersifat agak rumit
karena kau harus memikirkan
laba jangka panjang, tidak hanya
laba sesaat.
Namun, intinya cukup sederhana.
Perusahaan mencari laba,
dan menghindari kerugian.
Hasilnya, perusahaan akan masuk pasar
ketika harga di atas
biaya rata-rata dan perusahaan
mendapat untung,
dan perusahaan akan keluar ketika
harga di bawah biaya rata-rata.
Terima kasih.
- [Narator] Jika kau ingin menguji dirimu,
klik "Practice Questions".
Atau jika kau ingin melihat video
berikutnya, klik "Next Video".
(Musik)