1 00:00:07,138 --> 00:00:12,019 Ketika Ilham datang... 2 00:00:13,369 --> 00:00:14,856 Sekitar tahun 1920, 3 00:00:14,856 --> 00:00:16,712 Johnson dan Johnson telah mapan 4 00:00:16,712 --> 00:00:19,928 dalam hal produksi kain kasa berukuran besar 5 00:00:19,928 --> 00:00:22,409 yang steril dan tertutup dari kuman-kuman, 6 00:00:22,409 --> 00:00:24,660 sebuah hal baru yang unik. 7 00:00:24,660 --> 00:00:26,779 Seorang karyawan bernama Earle Dickson, 8 00:00:26,779 --> 00:00:31,070 baru saja menikah dengan seorang wanita yang rawan cedera. 9 00:00:31,070 --> 00:00:36,128 Luka-lukanya terlalu kecil untuk diobati dengan kain kasa besar yang ada, 10 00:00:36,128 --> 00:00:38,349 jadi, Earle, ketika mendapat ilham, 11 00:00:38,349 --> 00:00:42,897 memotong sebuah kain kasa steril yang kecil, menempelkan ke jari istrinya 12 00:00:42,897 --> 00:00:44,479 dengan sebuah plester. 13 00:00:44,479 --> 00:00:49,008 Mau tak mau Earle harus membuat banyak plester ini untuk istrinya yang ceroboh, 14 00:00:49,008 --> 00:00:52,740 dia menciptakan metode untuk memproduksi plester ini dalam skala kecil. 15 00:00:52,740 --> 00:00:55,519 Supaya bagian yang lengket tidak menempel, 16 00:00:55,519 --> 00:00:58,938 dia melapisinya dengan kain kina. 17 00:00:58,938 --> 00:01:02,838 Johnson dan Johnson mulai memproduksi penemuan Earle. 18 00:01:02,838 --> 00:01:05,239 Dengan strategi marketing cemerlang, 19 00:01:05,239 --> 00:01:09,059 mereka membagi-bagikan banyak plester luka secara cuma-cuma 20 00:01:09,059 --> 00:01:12,420 ke semua Pramuka di Amerika. 21 00:01:12,420 --> 00:01:16,022 Tak lama setelah itu, plester luka menjadi barang penting di rumah. 22 00:01:16,022 --> 00:01:18,462 Diperkirakan Johnson dan Johnson, 23 00:01:18,491 --> 00:01:23,221 sejak saat itu memproduksi lebih dari 100 miliar plester untuk luka.